Teror Bangkai Babi di Sumut, Telah Teridentifikasi 61 Pemilik Peternakan

Share this:
BMG
Ratusan bangkai babi dievakuasi dari Sungai Bedera dan Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, kemudian dikubur secara massal, Selasa (12/11/2019). Penguburan dilakukan Tim Gabungan dari Pemko Medan dibantu BPBD dan unsur Kecamatan Medan Marelan serta pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Bangkai babi yang dibuang sembarangan di tepi jalan dan sungai wilayah Kota Medan dan sekitarnya, mulai menemui titik terang. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mengidentifikasi pelaku pembuangan bangkai babi di sejumlah wilayah Kota Medan tersebut.

Kepala Biro Hukum Setdaprovsu Andy Faisal‎ mengungkapkan, ada 61 nama pemilik peternakan babi teridentifikasi sebagai pelaku pembuangan bangkai babi. Selain itu, ada delapan nama pemilik peternak babi di Kabupaten Deliserdang dan empat orang di Kabupaten Langkat.

“Untuk jumlah babinya ini variatif, seperti di Medan tersebar di beberapa kecamatan. Tapi dominan ada di Kecamatan Medan Hevetia. Di Deli Serdang itu di Kecamatan Hamparan Perak, dan Langkat di Kecamatan Stabat,” beber Andy, Jumat (15/11/2019).

Ia memerkirakan, jumlah babi yang mati tersebut mencapai ratusan ekor. Sedangkan di daerah lain, masih dilakukan pendataan.

“Di Medan untuk babi yang mati sebanyak 515 ekor. Sementara Deli Serdang dan Langkat masih kami verifikasi,” ujar Andy.

BacaMUI Sebut Vaksin Rubela Positif Mengandung Babi dan Organ Manusia

Di sisi lain, Pemprov Sumut telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanganan Hog Cholera Babi di Sumut. Tim tersebut bertugas untuk melakukan pendataan peternak di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Langkat.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP)‎ Sumut mencatat terdapat 5.800 ekor babi mati, karena terjangkit virus Hog Cholera. Virus itu, sangat berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi lainnya di Sumut.

BacaDistanak Tapteng Pastikan Kematian Unggas karena Penyakit Tetelo

Besar angka kematian babi tersebut diduga, membuat orang-orang tak bertanggungjawab membuang bangkai babi secara sembarangan, seperti di Sungai Bedera, Danau Siombak Kota Medan, Sungai Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dibuang di pinggir jalan.

Share this: