Tenang Karena Ada JKN-KIS

Share this:
PELITA MONALD GINTING-PMG
Erika Putri, peserta Program JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah ditemani Aiwa Pandia saat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, belum lama ini.

KARO, BENTENGTIMES.com– Erika Putri (19), terlihat begitu antusias menyambut kedatangan wartawan meski ia sedang terbaring sakit karena penyakit asma di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, pada Kamis (19/9/2019). Ditemani sang suami, Aiwa Pandia (31), Ika demikian biasa ia disapa dengan semangat menyampaikan pendapatnya tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Sangat tenang lah punya kartu ini (KIS, red). Tinggal tunjukkan ke petugas rumah sakit langsung dilayani. Tidak pusing lagi mikirin biaya. Makanya, kami selalu berusaha bayar iurannya tiap bulan kak. Karena sudah sering dibantu, malu kalau nunggak. Tapi kalau bisa ya jangan sakit, biar iurannya buat membantu yang lain saja,” ujar wanita yang baru saja menikah pada bulan Juni lalu.

Ika adalah peserta Program JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2016. Ia pertama kali mengenal Program JKN-KIS ketika ibunya didiagnosa terkena penyakit jantung pada akhir tahun 2015 lalu. Beruntung saat itu sang ibu dapat ditangani dengan cepat sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. Namun, penjelasan dokter bahwa sakit ibunya dapat sekali kali kambuh tentu menjadi beban pikiran buat Ika yang kala itu sudah menjadi tulang punggung keluarga karena ditinggal oleh sang ayah akibat kecelakaan. Ia tak ingin ketika penyakit ibunya tiba-tiba kambuh, ia tidak memiliki uang untuk biaya pengobatannya.

BacaKisah Teb, Melahirkan di Usia 51 Tahun, Lega Karena Biaya Persalinan Ditanggung JKN-KIS

Beruntung, seorang kerabat menyarankannya untuk mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS.

“Sejak mamak terkena penyakit jantung, saya selalu kepikiran. Takut karena biayanya kan besar untuk pengobatan penyakit jantung, belum lagi kalau harus pasang ring. Akhirnya, tante saya sarankan supaya daftar BPJS biar pengobatannya dijamin. Langsung saya daftarkan, punya mamak dan saya. Alhamdulillah, sekarang saya dapat menjaga Mamak dengan tenang karena sudah ada kartu KIS,” tutur Ika, yang sedang mengandung dua bulan itu.

BacaMenjalani Masa Tua Bersama JKN-KIS

Di akhir wawancara, Aiwa, suami Ika, menyampaikan harapannya terhadap pemerintah dan masyarakat.

“Semoga Program JKN-KIS ini dapat terus berjalan membantu masyarakat Indonesia, dan semoga masyarakat juga ikut membantu dengan terus bayar iuran secara rutin. Kalau memang tidak sakit anggap saja iuran yang sudah kita keluarkan itu sebagai sedekah. Toh, tidak ada kebaikan yang sia-sia. Semuanya pasti akan dibalas oleh Allah SWT,” tutupnya.

Share this: