Sewindu SMSI: Bertahan dan Berinovasi di Tengah Disrupsi Multidimensi
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 7 Mar 2025 - 17:02 WIB
- dibaca 5 kali

BENTENGTIMES.com– Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) genap berusia sewindu pada Jumat, 7 Maret 2025. Perjalanan organisasi ini tidak lepas dari tantangan besar yang datang silih berganti, terutama di era disrupsi teknologi yang semakin kompleks. Kini, dunia pers menghadapi disrupsi multidimensi—gempuran dari berbagai aspek yang mengancam bisnis, redaksi, jurnalisme, distribusi, hingga sistem pemasaran.
- Oleh: Firdaus, Ketua Umum SMSI
Di era digital, persaingan media semakin sengit. Perusahaan pers tidak hanya bersaing dengan sesama media, tetapi juga dengan raksasa digital seperti Google dan Facebook. Praktik pembajakan konten kian marak, etika jurnalistik sering diabaikan, dan sistem bisnis media terus berubah tanpa kejelasan aturan yang berpihak pada industri pers.
Media cetak tergerus oleh platform digital, televisi menghadapi tantangan dari media sosial seperti YouTube, sementara AI mulai mengambil peran dalam produksi berita. Sayangnya, kecerdasan buatan sering kali menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, mengancam prinsip dasar jurnalisme yang menjunjung tinggi fakta dan data.
Baca: SMSI Kecam Intimidasi Oknum OKP ke Wartawan di PN Medan
Meskipun diskusi dan seminar tentang AI terus dilakukan di berbagai negara, teknologi ini masih belum sepenuhnya mampu memilah antara fakta dan hoaks. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi dunia pers yang mengandalkan akurasi informasi.
SMSI lahir pada 7 Maret 2017, di tengah badai disrupsi yang mengguncang industri media. Sejak awal, organisasi ini berkomitmen untuk menghadapi perubahan, bukan sekadar mengikutinya. Dengan sekitar 2.700 anggota pengusaha media siber, SMSI terus beradaptasi dan berkembang, menjadikan diri sebagai bagian dari solusi di era digital.
Dalam delapan tahun perjalanannya, SMSI telah mengukuhkan posisinya sebagai organisasi pers nasional yang memiliki jaringan luas, tidak hanya dengan pemerintah tetapi juga dengan sektor swasta dan industri. Keberadaannya semakin diperhitungkan dalam ekosistem media yang terus berubah.
SMSI tidak sekadar bertahan, tetapi juga merancang masa depan industri pers. Organisasi ini menolak hanya menjadi pengekor teknologi, melainkan aktif membangun ekosistem media yang sehat dan berkualitas.
Jurnalisme yang berbasis fakta tetap menjadi prinsip utama SMSI. Para anggotanya dididik untuk tetap bekerja di lapangan, mengedepankan verifikasi, dan tidak hanya mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh AI.
Baca: Susanti Sambut Tim Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI, Diajak Keliling Kota Siantar, Naik Becak BSA
Di tengah disrupsi multidimensi, SMSI yakin bahwa media siber Indonesia masih memiliki peluang besar untuk berkembang. Dengan semangat inovasi dan komitmen terhadap jurnalisme berkualitas, SMSI siap melangkah ke masa depan, menghadapi tantangan, dan terus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Selamat ulang tahun ke-8, SMSI! Terus maju dan berkarya untuk pers yang lebih baik.