Unjukrasa di Gunungsitoli Diguyur Hujan, Mahasiswa, DPRD Hingga Kapolres dan Dandim Basah Kuyup
- BENTENGTIMES.com - 16 jam lalu
- dibaca 3 kali

GUNUNGSUTOLI, BENTENGTIMES.com– Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung dan Forum Mahasiswa Kota Gunungsitoli–Nias Utara, yang terdiri dari GMKI, HMI, PMKRI, FORMSI, dan FORMANISUT, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Gunungsitoli, Jalan Gomo, Kelurahan Saombo, Senin (01/09/2025), siang.
Puluhan mahasiswa ini menarik perhatian warga yang melintas, meski aksi mereka diguyur hujan deras, semangat mahasiswa menyampaikan aspirasi tidak surut.
Bahkan ditengah guyuran hujan deras, mereka mengajak para wakil rakyat itu, untuk duduk bersama di halaman Kantor DPRD. Ajakan duduk di lantai itu, langsung diikuti Kapolres Nias AKBP Agung, Dandim 0213 Nias, Letkol Inf Sampe T Butarbutar serta personel TNI/Polri dan Satpol PP yang turut mengamankan jalannya unjuk rasa.
Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti berbagai persoalan sosial yang belakangan kerap dirasakan masyarakat, mulai dari kelangkaan gas LPG 3 kilogram, harga sembako yang terus melonjak, hingga lemahnya perhatian wakil rakyat.
“Kita semua tahu, banyak persoalan di Kota Gunungsitoli. Masyarakat sedang menjerit, sementara wakil rakyat hanya diam, tutup mata, dan tutup telinga. Jangan hanya sibuk dengan perjalanan dinas, pak Dewan,” teriak salah seorang orator.
Mahasiswa juga mendesak agar Anggota DPRD tidak hanya menikmati fasilitas, tetapi benar-benar memperjuangkan hak rakyat.
“Kalau tidak mampu menjalankan tugas yang sudah diamanatkan rakyat, lebih baik mundur dari kursi empuk DPRD,” tegas peserta aksi lainnya.
Aksi tersebut ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap yang langsung diterima Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Adrianus Zega. Beberapa poin tuntutan mahasiswa antara lain:
Mendesak DPR RI membatalkan fasilitas serta tunjangan mewah Anggota DPR RI yang dianggap tidak sejalan dengan kondisi rakyat. Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai instrumen hukum pemberantasan korupsi.
Baca: Kisruh Penyaluran MBG di SMPN 1 Gido, Publik Bingung Sikap Pemkab Nias
Kemudian, mengecam tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dan rakyat saat menyampaikan aspirasi. Mendesak Presiden Prabowo mencopot Kapolri karena dinilai gagal menjaga netralitas Polri.
Mendesak reformasi menyeluruh terhadap Undang-Undang Kepolisian agar Polri lebih demokratis, transparan, dan akuntabel. Meminta Presiden merampingkan kabinet serta mencopot menteri yang tidak berpihak pada rakyat.
Meminta DPRD Gunungsitoli memastikan distribusi gas LPG 3 kg berjalan merata.

Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Adrianus Zega bersama ke-15 Anggota DPRD lainnya, Kapolres Nias, Dandim 0213 saat menerima unjukrasa mahasiswa aliansi Cipayung dan Formasi ditengah guyuran hujan, Senin (1/9/2025).
Baca: Wabup Nias Arota Lase Disorot, Dinilai Intervensi Penyaluran MBG
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Adrianus Zega menyatakan pihaknya mengapresiasi langkah mahasiswa. Menurut Adrianus, kritik dan masukan dari generasi muda menjadi pengingat sekaligus bagian dari perjuangan bersama membenahi bangsa.
“Terima kasih telah mengingatkan. Biarlah ini menjadi gerakan kita semua dalam konteks mencintai bangsa Indonesia. Pemikiran adik-adik mahasiswa sejalan dengan apa yang kami pikirkan. Mari kita berjuang bersama melakukan koreksi terhadap kebijakan penguasa, namun dengan cara-cara yang elegan,” ujar Adrianus.