Ini Dua Kesalahan yang Bikin Trump Dimakzulkan

Share this:
BMG
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengetuk palu pemakzulan Donald Trump.

JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Donald Trump resmi dimakzulkan oleh DPR AS. Lewat voting yang dilakukan Rabu (18/12/2019) waktu AS atau Kamis (19/12/2019) pagi WIB, mayoritas DPR menyetujui presiden kontroversial itu dimakzulkan.

Trump didakwa atas dua pasal. Pertama, penyalahgunaan kekuasaan dan obstruksi (menghalang-halangi) kongres.

Dalam voting pasal penyalahgunaan kekuasaan, anggota parlemen yang setuju pasal ini sebanyak 230 orang. Sementara yang menolak sebanyak 197. Sementara untuk pasal kedua, sebanyak 229 anggota parlemen setuju Trump sudah menghalang-halangi kongres. Sementara sisanya tidak setuju.

Karenanya Trump kini resmi menjadi presiden ketiga AS yang dimakzulkan DPR, setelah Bill Clinton dan Andrew Johnson.

BacaTrump Dimakzulkan, RI Perlu Waspada

Setelah di DPR AS, proses pemakzulan akan berlangsung di Senat AS. Perlu diketahui bahwa AS memiliki konsep dua kamar, bukan hanya DPR AS melainkan juga Senat AS.

Saat ini, DPR dikuasai Demokrat. Sedangkan, Senat dikuasai Republik, yang notabene partai pendukung Trump. Bila Trump lengser, Wakil Presiden Mike Pence akan menggantikan dirinya menjadi presiden, setidaknya hingga Januari 2021.

Trump Kedapatan Telepon Presiden Ukraina

Sebelumnya, penyelidikan impeachment resmi, yang diusung DPR AS yang diketuai politisi Demokrat Nancy Pelosi, sejak sekitar tiga bulan lalu. Penyidikan itu dilakukan setelah Trump kedapatan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 25 Juli lalu.

Pada kesempatan itu, Trump meminta Zelensky melakukan penyelidikan yang menargetkan Joe Biden dan putranya Hunter Biden. Joe Biden sendiri merupakan mantan wakil presiden di era Barack Obama. Perwakilan utama dari Demokrat yang berniat melenggang ke pemilu presiden 2020 melawan Trump.

BacaAneh! Kim Jong-un Bawa Toilet Sendiri saat Bertemu Donald Trump, Ini Sebabnya…

Disebutkan bahwa dalam kesempatan itu, Trump menjadikan dana bantuan keamanan untuk Ukraina yang senilai hampir US$ 400 juta sebagai tawaran untuk menekan Zelensky agar mau menuruti permintaan Trump. Banyak pihak percaya alasan Trump melakukan ini adalah untuk memastikan kemenangannya di pemilu tahun depan.

Share this: