Diinisiasi Mantan Kajari Nisel, Kini SMAN 3 Lahusa Miliki Gedung Permanen

Share this:
BMG-ADI LAOLI
Kepala SMAN 3 Lahusa Nursia Harefa SPd, para guru dan siswa-siswi diabadikan di depan gedung SMAN 3 Lahusa. Sekolah ini terbangun berkat inisiatif mantan Kajari Nisel Riyono SH MHum.

NISEL, BENTENGTIMES.com – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Lahusa, yang dulunya hanya terbuat dari bangunan darurat, kini gedung sekolah yang berlokasi di Desa Lahusa I, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan itu sudah memiliki gedung permanen.

Sekolah ini terbangun berkat kepedulian mantan Kepala Kejaksaan Negeri Nias Selatan Riyono SH MHum melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) PLN.

BACA: UNBK di SMAN 1 Gido, Pihak Sekolah Pinjam Laptop Siswa

Ditemui di sekolahnya, Kepala SMAN 3 Lahusa Nursia Harefa SPd kepada bentengtimes.com Senin (10/6/2019) menuturkan, pada saat izin operasional keluar pada tahun 2016 lalu, sekolah ini belum memiliki gedung, sehingga waktu itu proses belajar mengajar terpaksa menggunakan rumah salah satu warga Desa Lahusa I.

“Waktu itu, saya masih mengajar sebagai guru PNS di SMAN 1 Lahusa. Tiba-tiba saya dipanggil ke Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan, dan langsung diserahkan SK penempatan sebagai Pelaksana Harian (PLH) Kepala SMAN 3 Lahusa,” kisahnya.

Mengetahui sekolah tersebut belum memiliki gedung, Nursia menolak. Namun karena warga setempat terus meyakinkan akan membantu, akhirnya dituruti juga. Awalnya ada 59 orang siswa-siswi dengan tenaga pendidik sebanyak 17 orang didominasi guru honor, sedangkan guru PNS hanya Nursiah sendiri.

“Selama delapan bulan, Pak, kami menggunakan rumah warga sebagai tempat belajar, selanjutnya dengan bantuan dari masyarakat ditambah dana dari para guru, kami membangun gedung darurat,” pungkasnya.

Nursiah mengungkapkan, pada bulan Mei 2017 lalu, Riyono SH MHum yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Nias Selatan mendatangi SMAN 3 Lahusa yang mana dindingnya terbuat dari bambu beratap daun rumbia, sehingga kalau hujan proses belajar mengajar terganggu karena atap bocor.

BACA: Sofyan Tan: Dirikan Sekolah Multikultural Upaya Bumikan Pancasila

“Waktu itu kami sedang rapat membentuk kepengurusan OSIS, tiba-tiba datang dua orang menggunakan mobil, mereka pakai baju dinas kejaksaan. Karena kami sibuk, mereka tidak terlayani. Salah seorang dari mereka yang kemudian kami tau Bapak Riyono sempat mengambil beberapa foto lalu pergi,” terang Nursiah

Dua bulan kemudian, Riyono bersama pegawai PLN, kembali mendatangi SMAN 3 Lahusa, dan langsung mengutarakan niat baiknya, bahwa sekolah tersebut akan dibangun permanen.

Share this: