Pemko Gunungsitoli Gelar Konferensi Pers Bahas Hambatan Distribusi Logistik ke Kepulauan Nias
- BENTENGTIMES.com - 50 menit lalu
- dibaca 4 kali
GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Pemerintah Kota Gunungsitoli menggelar konferensi pers bersama Forkopimda, instansi vertikal, serta perwakilan pengusaha untuk membahas hambatan distribusi logistik menuju wilayah Kepulauan Nias.
Pertemuan yang berlangsung di Meeting Room Raja Koki itu menyoroti keterlambatan pengangkutan bahan pokok, BBM, dan LPG yang memicu terbatasnya pasokan serta kenaikan harga sejumlah kebutuhan dasar, sejak Senin, 1 Desember 2025.
Pemerintah Kota Gunungsitoli menyatakan telah mengambil langkah cepat dengan menyampaikan laporan resmi kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli menegaskan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan agar penanganan kendala distribusi dapat dipercepat. Pemko juga meminta para pelaku usaha tidak memanfaatkan situasi dengan melakukan penimbunan atau menaikkan harga secara tidak proporsional.
“Stabilitas harga dan kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas bersama,” ujar Sowa’a.
Baca: Pasokan LPG dan Solar B Nol Tiba di Gunungsitoli, Suplai Listrik Kembali Stabil
Dalam kesempatan itu, Sowa’a menyampaikan, pemerintah kembali menekankan pentingnya kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi situasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat tersebut.
“Penanganan yang cepat, membutuhkan dukungan aktif semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga pelaku logistik,” ujar Sowa’a.
Baca: PKK dan IAD Gunungsitoli Perkuat Kolaborasi Program Sosial untuk Keluarga Sejahtera
Menutup konferensi pers, Pemko Gunungsitoli mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan.
“Pemerintah memastikan upaya pemulihan distribusi terus dipercepat untuk menjaga ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran. Solidaritas dan saling dukung antarwarga diharapkan menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan distribusi logistik di Kepulauan Nias,” pungkasnya.
