Kisruh Penyaluran MBG di SMPN 1 Gido, Publik Bingung Sikap Pemkab Nias

Share this:
ADIELI LAOLI-BMG
Inspektorat Utama BGN, Brigjend TNI (Purn) Jimmy Ginting dan Ketua Yayasan Deli Kana Cemerlang Mayjen TNI (Purn) Cristian Zebua saat melakukan pertemuan terkait kisruh penyaluran MBG di Kabupaten Nias, di Gedung BGN Jalan Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Kamis (28/08/2025).

JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Kisruh penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Gido, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, semakin membingungkan publik. Hal ini dipicu perbedaan pernyataan antar pejabat Pemerintah Kabupaten Nias terkait distribusi makanan dari dapur 08 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sirete Gido.

Pada acara launching MBG, 22 Agustus 2025 lalu, Wakil Bupati Nias Arota Lase menegaskan larangan distribusi dari dapur 08 ke SMPN 1 Gido. Namun, pernyataan berbeda muncul enam hari kemudian. Pada 28 Agustus 2025, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, Kharisma Halawa, justru mengizinkan penyaluran MBG tersebut.

Menurut Kepala SPPG dapur 08 Sirete Kecamatan Gido, persetujuan Kadisdik Nias Kharisma Halawa terhadap distribusi MBG dimaksud, setelah Inspektur (3) di Inspektorat BGN melakukan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan via panggilan telepon.

“Dalam pertemuan kami dengan pihak Inspektorat Badan Gizi Nasional (BGN), Inspektur (3) melaukan konfirmasi langsung, dan pak Kadisdik sudah mengizinkan distribusi MBG ke SMPN 1 Gido dari dapur 08 Sirete,” ungkap Kepala SPPG Sirete Gido, Raymon A. Zebua, kepada BENTENG TIMES, Kamis sore (28/08/2025).

BacaWabup Nias Arota Lase Disorot, Dinilai Intervensi Penyaluran MBG

Kontradiksi pernyataan dua pejabat Pemkab Nias itu memunculkan dugaan publik adanya indikasi pemerintah daerah tidak sepenuhnya mendukung program nasional MBG. Padahal, program ini bertujuan memperkuat ketahanan gizi anak sekolah serta menekan angka stunting.

Raymon yang saat itu sedang berada di kantor pusat BGN di Jalan Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, menuturkan bahwa akibat pernyataan Wakil Bupati Nias sebelumnya, distribusi ke SMPN 1 Gido sempat terhenti.

“Kami tidak bisa menyalurkan MBG ke SMPN 1 Gido karena pihak sekolah takut menerima. Ada tekanan dari pimpinan di atas. Dengan adanya pernyataan Pak Kadisdik, kami berharap proses distribusi kembali normal,” tandasnya.

BacaPolemik Penyaluran MBG, Pemkab Nias dan SPPG Saling Klaim Mandat

Sementara, Kadisdik Kabupaten Nias Kharisma Halawa, belum dapat dikonfirmasi. Pertanyaan Bentengtimes.com melalui pesan singkat whatsapp ke nomor milik yang bersangkutan belum ada jawaban.

Hingga kini, publik menanti konsistensi sikap Pemkab Nias agar tidak terjadi tarik-menarik kebijakan yang justru menghambat keberhasilan program MBG.

Share this: