Pemadaman Listrik 8 Jam, PLN UP3 Nias Dikecam Warga: Tak Punya Hati

Share this:
BMG
Kantor PT PLN (Persero) UP3 Nias, Jalan Gomo Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli.

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Kinerja PT PLN (Persero) khususnya UP3 Nias kembali menjadi sorotan publik. Pemadaman listrik yang dianggap melebihi batas kewajaran memicu kekecewaan masyarakat, bahkan mendesak agar kinerja para pimpinan di perusahaan pelat merah itu dievaluasi secara menyeluruh.

Pada Sabtu (14/06/2025), PT PLN UP3 Nias memadamkan aliran listrik selama 8 jam berturut-turut, dari pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB dengan dalih pemeliharaan jaringan. Pemadaman yang berkepanjangan ini disebut menyebabkan kerugian besar bagi pelanggan, terutama pelaku usaha kecil.

Ina Agus, seorang ibu rumah tangga warga Gunungsitoli Barat yang juga memiliki usaha jualan es dan jasa parut kelapa, mengaku merugi.

“Daging yang baru kami beli belum sempat membeku, listrik sudah padam. Jualan es tidak bisa jalan, mesin parut pun tidak bisa dipakai. Mereka PLN ini seperti tak punya hati. Kalau memang tidak mampu bekerja, ya serahkan ke yang lebih mampu,” ungkapnya dengan nada kesal.

Senada dengan itu, Ina Olivia, warga Desa Lolomoyo yang mengelola pompa bensin mini depan rumahnya, juga merasa dirugikan.

“Sehari penuh saya tidak bisa jualan. Kalau kami telat bayar listrik, ada dendanya, bahkan ada yang meterannya dicabut. Tapi, kalau PLN yang sering padamkan listrik seenaknya, siapa yang ganti rugi kami?” ujarnya.

Selain kerugian usaha, warga juga mengeluhkan kerusakan alat elektronik akibat pemadaman yang berulang.

“Beberapa peralatan elektronik kami rusak karena listrik sering padam tiba-tiba,” tambah Ina Olivia.

BacaKrisis Pemadaman Listrik di Kepulauan Nias: Masyarakat Geram, PLN Bungkam

Menanggapi keluhan tersebut, Manajer PT PLN (Persero) ULP Gunungsitoli, Fernandes H Sianipar memberikan penjelasan singkat. Ia menyebut pemadaman disebabkan pekerjaan pemeliharaan jaringan tegangan menengah dan perintisan pohon.

“Izin pak, ada pekerjaan kita,” tulis Fernandes dalam pesan singkat tanpa penjelasan lebih lanjut soal kompensasi kepada pelanggan.

Halaman Selanjutnya >>>

Share this: