Syukuran Nikah Berakhir Ricuh di Nias Utara, Seorang Tamu Babak Bunyak Dikeroyok Warga

Share this:
BMG
Jeprin Zendrato, korban pengeroyokan saat ditemui di rumah kerabatnya di Kota Gunungsitoli. (Insert) Korban Jeprin mengalami luka serius di bagian pelipis mata akibat dikeroyok lima orang saat menghadiri acara syukuran pernikahan di Desa Mo'awo, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara.

NIAS UTARA, BENTENGTIMES.com– Acara syukuran pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia malah berakhir ricuh di Dusun I, Desa Mo’awo, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara. Keributan terjadi karena selisih paham antara tamu dengan kerabat dekat yang punya hajatan.

Saat kericuhan itu, seorang tamu acara bernama Jeprin Zendrato mengalami pengeroyokan oleh sedikitnya lima orang pelaku. Akibatnya, pemuda 23 tahun ini mengalami luka serius dan harus mendapat penanganan medis di rumah sakit.

Dia menderita luka menganga pada bagian pelipis kiri dan harus mendapat 9 jahitan (di luar) dan 4 jahitan (di dalam). Korban juga mengalami luka di pelipis kanan. Lalu, sakit pada bagian dada, perut dan kepala.

“Sampai ini, saya masih mengalami sesak dan kepala sering pusing. Sehingga, belum bisa beraktivitas normal,” ungkap pria yang berprofesi sebagai nelayan ini saat ditemui BENTENG TIMES di kediaman kerabatnya di Saombo, Kota Gunungsitoli, Rabu (14/05/2025), lalu.

Jeprin Zendrato menjelaskan, kronologi kejadian berawal ketika dia menghadiri syukuran pesta pernikahan anak dari Ama Suryani Gulo di Desa Mo’awo pada Senin 14 April 2025, yang lalu. Hajatan itu dimeriahkan dengan musik keyboard sampai pagi.

Para pemuda setempat termasuk korban pun menikmatinya. Lalu kericuhan terjadi Selasa (15/04/2025), dini hari  sekira pukul 03.00 WIB. Pemicunya, karena korban Jeprin Zendrato yang keasyikan berjoget sembari mengangkat kursi di lokasi acara.

Suasana bahagia itu pun seketika berantakan. Seorang kerabat dekat pemilik hajatan berinisial AT melayangkan pukulan hingga Jeprin terjatuh. Lalu, korban berusaha bangkit berdiri dan beranjak dari lokasi.

Ternyata, si pemilik hajatan dan tiga orang lainnya juga tidak terima kemudian ikut melakukan pengeroyokan terhadap Jeprin Zendrato.

Menyadari jika nyawanya sudah terancam, Jeprin Zendrato pun berusaha berlari menyelamatkan diri. Akan tetapi pukulan bertubi-tubi terlanjur mendarat di tubuhnya.

“Seingat saya, ada lima orang yang memukulku. Termasuk bapak yang punya pesta. Inisial mereka masing-masing AT, AMG, ASG, YG dan SBT,” ungkap Jeprin Zendrato.

Halaman Selanjutnya >>>

Share this: