Jokowi Optimis: Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Global

Share this:
BMG
Presiden Joko Widodo saat berbicara dalam Acara Pembukaan Rapimnas KADIN 2022, Jumat (2/12/2022).

JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hal itu merujuk pernyataan Managing Director of the International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional, karena mereka menilai perekonomian Indonesia masih tumbuh positif di tengah gempuran gejolak ekonomi global.

“Managing IMF sendiri menyampaikan bahwa Indonesia ini adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hati-hati, di tengah kesuraman ekonomi global Indonesia adalah titik terangnya,” ungkap Jokowi, dalam Rapimnas KADIN 2022, Jumat (2/12/222).

Jokowi mengungkapkan, alasan IMF menyebut Indoneia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global, karena dilihat dari angka-angka pertumbuhan ekonominya, Indonesia relatif stabil dan positif dibanding negara lain.

“Apa alasannya dia berbicara seperti itu? Karena dia baca angka-angka, coba dilihat inflasi kita 5,7 persen. Dunia di atas 10-12 persen, bahkan ada yang sudah lebih dari 80 persen. Kenapa kita harus pesimis kalau angkanya terjaga seperti itu? Kita harus optimis!” tegas Jokowi.

Kemudian, pada kuartal III pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen. Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia direvisi 3,2 persen, justru Indonesia masih tumbuh positif.

Artinya, tidak ada alasan untuk pesimis di tahun depan.

“Kuartal ketiga kita tumbuh 5,72 persen. Proyeksi untuk dunia di tahun 2022 sebesr 3,2 persen. Kita tumbuh 5,72 persen. Kenapa kita tidak optimis dengan angka-angka itu, harus optimis!” seru Jokowi.

BacaJokowi Tidak Ingin Senasib dengan Amerika Latin, Mengapa?

BacaAntisipasi Kenaikan Harga Pangan dan Energi, Ini ‘Titah’ Luhut ke Gubernur, Bupati, Walikota..

Di sisi lain, masih Jokowi, Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia berada di level yang ekspansif. Sedangkan, semua negara PMI-nya terkontraksi. Rata-rata dunia sudah di bawah level 50, tapi Indonesia PMI-nya di level 51,8.

“Masih di atas level 50 (PMI), kenapa kita tidak optimis dengan angka-angka level ekspansif seperti itu, harus optimis ini kita baca angka terus,” kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya >>>

Neraca Perdagangan Surplus 30 Bulan Berturut-turut Sejak Mei 2020

Share this: