Alhamdulillah, Sejak Pakai KIS, Tak Perlu Khawatir Berobat ke Rumah Sakit

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Suriadin Pinem, peserta JKN KIS saat menunggu di ruang tunggu Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mina Kabanjahe, belum lama ini.

KARO, BENTENGTIMES.com– Menemani keponakannya yang sedang berobat karena demam tinggi, Suriadin Pinem (43), dengan sabar menunggu di ruang tunggu Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mina Kabanjahe. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan kota ini ingin memastikan bahwa keponakannya baik-baik saja.

“Sudah tiga hari demamnya tidak turun meski sudah diberikan obat penurun demam. Tadi pagi, justru muntah dan sudah lemas sekali. Jadi, langsung saya bawa kemari. Langsung diperiksa dokter di Ruang UGD dan sekarang sedang menunggu hasil cek darahnya. Mudah-mudahan hanya demam biasa saja,” tutur Suriadin, dengan nada khawatir, saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu.

Di tengah kekhawatirannya itu terselip sebuah kelegaan ketika Suriadin menceritakan bahwa pengobatan keponakannya ini menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Sangat bersyukur dengan adanya program KIS ini. Kalau dibandingkan dengan dahulu sebelum ada program ini, masyarakat terlebih yang menengah ke bawah sangat jarang mau berobat ke puskesmas atau rumah sakit karena terkendala biaya. Sekarang, alhamdulillah hal itu tidak menjadi kendala lagi,” ujar ayah dari dua orang anak ini.

BacaKisah Teb, Melahirkan di Usia 51 Tahun, Lega Karena Biaya Persalinan Ditanggung JKN-KIS

Menjadi peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejak tahun 2015 telah banyak memberikan cerita manis kepada Suriadin dan keluarga. Ia bersyukur pemerintah sangat memperhatikan hak-hak warga negaranya dalam hal kesehatan terlebih masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam memeroleh pelayanan kesehatan dikarenakan faktor ekonomi seperti Suriadin.

“Tetangga saya di kampung juga hampir semuanya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, baik yang ditanggung pemerintah maupun yang bayar sendiri atau Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Hal ini menjadi bukti bahwa JKN-KIS telah memberi manfaat yang sangat besar terhadap kami, mengangkat sebagian beban kami ketika sakit datang melanda,” ucap Suriadin.

BacaJKN-KIS Kembalikan Harapan Hidup Nenek Julia

Di akhir perbincangannya dengan wartawan, pria kelahiran Sidikalang ini berharap agar seluruh pihak dapat terlibat demi berjalannya program JKN-KIS.

“Pemerintah membentuk program ini demi memastikan kesehatan semua penduduk Indonesia terjamin. Tugas kita adalah turut berpartisipasi untuk mendukungnya. Jika ada yang masih kurang, marilah sama-sama kita perbaiki karena pada akhirnya program ini untuk kita juga. Dari kita untuk kita,” tutupnya.

Share this: