Kurban Tujuh Ekor Sapi untuk Enam Perwiritan Jawa Perantauan di Karo

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Orang Jawa di perantauan Tanah Karo menggelar pemotongan hewan kurban di Jalan Samura, Gang Keluarga, Desa Samura, Kecamatan Kabanjahe, Karo, Minggu (11/8/2019).

KARO, BENTENGTIMES.com– Paguyuban Jawa Manunggal (PJM) Kabupaten Karo mengurbankan tujuh ekor sapi dalam perayaan Idul Adha 1440 H, Minggu (11/8/2019). Daging kurban dari tujuh ekor sapi itu selanjutnya dibagikan untuk enam perwiritan di Kabanjahe sekitarnya; Al Barokah, Al Kasanna, Al Munawaroh, Miftahul Huda, Al Mukmin, dan Paguyuban Keluarga Besar Wong Jowo.

“Penyembelihan hewan kurban berlangsung tertib dan lancar,” ucap Briptu Suko Hastadi, Seksi Keamanan Penyembilan Hewan Kurban, saat ditemui BENTENG TIMES, di lokasi penyembelihan, Jalan Samura, Gang Keluarga, Desa Samura, Kecamatan Kabanjahe, Karo, sore sekira pukul 15.00 WIB.

Suko ketujuh ekor sapi yang dikurbankan itu merupakan hasil gotong royong 49 orang yang tergabung dalam Paguyuban Jawa Manunggal Karo. Daging kurban selanjutnya dibagi-bagikan untuk seluruh anggota perwiritan. Dari catatan panitia, masyarakat penerima daging kurban adalah mereka yang memegang kupon, dengan jumlah 825 kupon.

BacaDilema Petani Jeruk di Karo, Menanti Naiknya Harga di Tengah Ancaman Lalat Buah

BacaPSMTI Karo Tabur Bunga di Makam Pahlawan, Kunjungan ke Panti Sosial

Suko mengungkapkan, Paguyuban Jawa Manunggal rutin setiap tahun melakukan pemotongan hewan kurban.

“Ini kita merayakan bersama saudara seiman agar meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (TYME) dalam kebersamaan,” ujarnya.

Parso, Wakil Ketua Paguyuban Jawa Manunggal, menambahkan, bahwa kurban kali ini merupakan yang kesembilan kalinya. Ia menjelaskan, kegiatan berkurban sekaligus mempererat silaturahmi dan tali kekeluargaan, baik dalam suka maupun duka.

BacaDi Ujung Jabatan Kasat Resnarkoba, Polres Tanah Karo Ringkus Bandar Sabu

BacaMerana, Tomat Petani di Karo Hanya Laku Rp1.000 per Kg

Dijelaskan bahwa Paguyuban Jawa Manunggal merupakan gabungan masyarakat Jawa yang ada di perantauan Tanah Karo, dengan jumlah anggota kurang lebih 1.000 orang.

“Paguyuban ini menjadi wadah berkumpulnya saudara sesuku di perantauan. Kami bergandeng tangan bersama untuk saling menopang satu sama lain,” ucap Parso.

Share this: