Setelah Ada JKN-KIS, Tak Takut Lagi Kekurangan Biaya Berobat

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Susana, saat ditemui di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, pada Senin (26/8/2019) lalu.

KARO, BENTENGTIMES.com– Susana adalah seorang ibu dari seorang putra berusia 1 tahun 3 bulan. Sudah dua hari sang anak tercinta dirawat di Rumah Sakit Efarina Etaham karena infeksi pencernaan.

“Awalnya, dia demam dan muntah. Sudah kami beri obat biasa namun tidak berkurang jadi langsung saya bawa kesini dan Puji Tuhan sekarang sudah jauh membaik, dokter bilang besok kami sudah bisa pulang,” ujar Susana, kepada tim wartawan di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, pada Senin (26/8/2019) lalu.

Menjalani hubungan jarak jauh dengan sang suami yang bekerja di luar kota membuat Susana harus menjadi ibu yang siap siaga, terutama mengenai kesehatan anaknya. Ia tak ingin kejadian yang sempat menimpa suaminya pada tahun 2015 lalu kembali terulang pada anaknya.

“Waktu itu suami saya demam cukup tinggi. Namun karena pada saat itu uang kami sangat pas-pasan, maka hanya diobati dengan obat tradisional saja. Demam suami saya sempat turun, namun setelah beberapa hari naik lagi bahkan lebih tinggi dari yang pertama. Akhirnya, kami paksakan juga ke rumah sakit meski harus berhutang dulu. Setelah diperiksa dokter ternyata suami saya terkena DBD dan trombositnya sudah sangat rendah. Jika terlambat sedikit lagi ke rumah sakit mungkin saya akan kehilangan suami saya selamanya,” ujar wanita yang sehari-hari bekerja sebagai penjual sayur di Pasar Kabanjahe ini.

BacaPeladang Bunga: Sejak Ada JKN-KIS, Hati Lega, Seperti Lepas dari Himpitan Batu Besar

Beruntung Susana dan keluarga sekarang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak Desember 2017 lalu, sehingga ia tidak perlu berpikir dua kali untuk berobat karena takut kekurangan biaya.

“Kalau dulu sebelum berobat mesti pastikan dulu berapa biayanya, takut uang kami tidak cukup. Tapi sekarang kalau sakit tinggal bawa kartu ini saja, ngga takut kurang biaya karena sudah ditanggung JKN-KIS,” ucap Susana, sambil menggendong bayinya yang sedang tertidur itu.

BacaJKN-KIS Kembalikan Harapan Hidup Nenek Julia

Di akhir wawancara bersama wartawan, Susana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dan seluruh peserta JKN-KIS yang telah membayar iuran dengan ikhlas demi bergotong royong membantu sesama.

“JKN-KIS bagi saya seperti malaikat. Menolong orang-orang yang membutuhkan tanpa terlihat siapa dia. Saya yakin sudah banyak sekali masyarakat yang terbantu dengan adanya JKN-KIS ini. Semoga semua yang terlibat dalam berjalannya program ini mendapat balasan kebaikan yang tak terhingga dari Tuhan,” tutupnya.

Share this: