Bulan Ini, Pesta Budaya Luhutan Bolon Pomparan Raja Silahisabungan akan Dihadiri 15.000 Orang

Share this:
BMG
Kolase foto: Ketua Umum Panita Pesta Budaya Luhutan Bolon Pomparan Raja Silahisabungan, Riston Sihaloho dan istri. Tugu Makam Raja Silahisabungan di Kecamatan Silalahi, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

DAIRI, BENTENGTIMES.com– Pesta Budaya Luhutan Bolon Pomparan Raja Silahisabungan akan digelar selama tiga hari, yakni tanggal 21, 22, 23 November 2025 di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Sebagai Bolahan Amak dalam pesta budaya luhutan bolon dalam tahun 2025 ini adalah Loho Raja.

Ketua Umum Panita, Riston Sihaloho menerangkan bahwasanya kegiatan ini merupakan acara yang rutin digelar setiap tahun dan telah berlangsung selama puluhan tahun.

“Jadi ini sebenarnya adalah pesta budaya sebagai momen pertemuan dan silaturahmi seluruh keturunan Raja Silahisabungan,” ujar Riston Sihaloho, didampingi Sekretaris Panitia, Tumbur Sihaloho, dan Bendahara Umum, Nutherin Sihaloho.

Sebagaimana diketahui, Raja Silahisabungan merupakan salah satu leluhur dari beberapa marga Suku Batak yang berasal dari Silalahi Nabolak, Dairi. Raja Silahisabungan merupakan generasi kelima dari Si Raja Batak, lebih tepatnya salahsatu putra dari Tuan Sorbadibanua.

Raja Silahisabungan memiliki istri, yakni, Pinggan Matio br Padang Batanghari dan Boru Si Nailing boru Nairasaon (Similing iling).

Adapun keturunan dari Raja Silahisabungan adalah: Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja, Tambun Raja, dan Siboru Deang Namora.

“Jadi, keturunan Raja Silahisabungan ini diperkirakan sudah ada puluhan ribu orang tersebar di seantaro Nusantara, bahkan di seluruh penjuru dunia,” tutur Riston Sihaloho.

Riston menjelaskan, Makam Raja Silahisabungan berada di Kecamatan Silalahi, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dan di atasnya sudah berdiri tugu.

“Jadi, di lokasi inilah pesta digelar setiap tahunnya. Dan, diperkirakan yang datang ke pesta ini mencapai 15 ribu orang,” sebut Riston.

BacaLima Pernikahan Adat Termahal di Indonesia Yang Fantastis, Termasuk Nias dan Batak

Dijelaskan, karena sudah banyak keturunan Raja Silahisabungan, maka digelarlah pertemuan akbar sekali setahun sebagai wadah silaturahmi sesama keturunan Raja Silahisabungan begitu juga momen manomba Hula-hula yang dirangkai dalam bentuk pesta budaya selama tiga hari.

Riston menambahkan, selama tiga hari itu, kegiatan yang paling ditonjolkan adalah pesta budaya. Sehingga, acara rutin setiap tahun in menjadi ajang dari pelestarian budaya dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan pariwisata di kawasan Danau Toba.

“Selain keturunan Raja Silahisabungan, even ini juga ditunggu-tunggu masayarakat lainnya karena akan banyak kegiatan dan pesta hiburan rakyat. Jadi, pesta ini juga terbuka untuk umum,” jelasnya.

BacaKonspirasi Birokrat dan Kontraktor di Sumut: BTT Digeser ke Proyek Infrastruktur Tidak Mendesak

Dalam kesempatan ini, Riston mengajak seluruh pomparan Raja Silahisabungan di manapun berada supaya mendoakan dan mendukung penuh untuk mensukseskan acara ini.

Share this: