DELI SERDANG, BENTENGTIMES.com– Danau Linting, salahsatu objek wisata tersembunyi di Kabupaten Deli Serdang. Danau ini memiliki keindahan yang eksotik.
Tidak hanya itu, warna airnya memiliki keunikan tersendiri, terkadang berwarna hijau tosca, lain waktu terlihat seperti warna biru kehijauan. Dan, yang membuatnya berbeda dari danau pada umumnya, airnya hangat.
Danau ini terletak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Kabupaten Deli Serdang. Luasnya kurang lebih 1 hektare.
Meski lokasi Danau Linting lebih dikenal berada di Desa Tiga Juhar, namun secara administratif menjadi bagian dari wilayah tiga desa.
Sehingga alamat yang tepat untuk lokasi danau ini adalah di Desa Sibunga-bunga, Desa Gunung Manumpak, dan Desa Durian Mbelang, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Kabupaten Deli Serdang.
Dari Kota Medan menuju Danau Linting, jaraknya sekitar 70 Km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam.
Danau alami ini terasa teduh karena dikelilingi pohon beringin yang rimbun. Warna airnya yang bernuansa hijau dan dipadu dengan tosca membuat suasana menjadi sangat menyenangkan.
Makanya, Danau Linting ini kerap dijadikan sebagai destinasi wisata, terkhusus bagi mereka yang ingin meninggalkan rasa lelah dari rutinitas sehari-hari yang padat dan membosankan.
Pepohonan yang memagari pinggir danau itu selain dapat menjadi peneduh bagi para wisatawan yang datang berkunjung, beberapa diantaranya juga dilengkapi dengan mainan ayunan.
Baca: Obyek Wisata Pemandian Alam Pangkal Namu Sira-Sira
Baca: Siapa Memiliki Teknologi yang Kuat, Merekalah Penguasa Industri Pariwisata
Ayunan itu dapat dimanfaatkan untuk bermain sambil menikmati keindahan Danau Linting sekaligus dijadikan spot foto, karena berfoto di atas ayunan dengan latar belakang air danau yang biru akan terlihat sangat indah.
Tidak hanya spot ayunan yang menarik untuk dijadikan background foto, masih banyak sudut lain di sekitar danau yang instagenic.
Bagi wisatawan yang datang dengan membawa bekal, dapat menggelar tikar di pinggir danau dan menikmati bekal bersama keluarga atau bersama rombongan.
Tidak perlu khawatir apabila tidak membawa alas untuk duduk, karena banyak warga sekitar yang menyewakan tikar.
Anda bahkan tidak perlu harus mencari tempat penyewaan tikar, karena merekalah yang datang menghampiri sambil menawarkan tikar. Untuk sewa tikar tarifnya bervariasi, mulai seharga Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, tergantung ukuran tikar.
Aktivitas lain yang sayang jika dilewatkan saat berkunjung ke Danau LInting adalah berendam di tepian danau sambil menikmati pemandangan sekitar, karena airnya yang hangat.
Tidak seperti pemandangan air hangat pada umumnya, air Danau Linting sedikitpun tidak menebarkan aroma belerang, sehingga membuat nyaman mereka yang berendam.
Kandungan belerang baru dapat diketahui jika air danau itu ditempelkan di ujung lidah.
Baca: Lagi Trend Rumah Pohon Habitat di Langkat, Menikmati Pesona Alam Bukit Barisan
Baca: Cara Memasak Daun Singkong Agar Warna Tetap Hijau Segar Ala Restoran Padang
Dengan adanya kandungan belerang, selain sangat baik untuk kesehatan kulit, berendam juga dapat dijadikan sarana relaksasi untuk memperlancar aliran darah, menghilangkan rasa lelah, pegal-pegal, encok, reumatik serta penyakit tulang lainnya.
Pada hari-hari biasa, Danau Linting tidak terlalu ramai, sehingga suasana yang menyelimuti sekeliling terasa tenang dan nyaman.
Maksud tidak terlalu ramai adalah jumlah wisatawan yang datang masih belum ideal untuk sebuah tempat wisata.
Namun lebih dari cukup untuk menambah pemasukan dari warga sekitar yang mengais rejeki dengan mendirikan warung-warung tidak jauh dari kawasan danau.
Baca: Pelabuhan Kuala Tanjung Siap Beroperasi Secara Komersial
Baca: Gerakan BISA di Kawasan Danau Toba: Jaga Lingkungan, Patuhi Protokol Kesehatan
Karena itu, bagi wisatawan yang tidak membawa bekal, tidak perlu cemas selama membawa uang dalam jumlah yang cukup.
Suasana yang tenang, nyaman dengan udara yang sejuk dan segar, semestinya sudah lebih dari cukup untuk me-refresh kembali pikiran saat menghabiskan liburan di Danau Linting.
Kisah Mistis dan Misteri Kedalaman Danau Linting
Kisah Mistis dan Misteri Kedalaman Danau Linting
Namun, di balik keindahannya yang memesona, keberadaan danau ini praktis masih menjadi misteri yang belum terpecahkan karena tidak banyak data dan bukti sejarah yang bertutur tentang Danau Linting.
Satu-satunya sumber yang bisa dijadikan rujukan tentang asal-usul danau ini adalah cerita dari mulut ke mulut dan kisah yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, selama ini tidak banyak penelitian yang dilakukan terhadap danau ini, sehingga tidak ada info dan data resmi tentang Danau Linting.
Menurut cerita yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, dahulu kawasan yang saat ini dipenuhi air itu merupakan sebuah perbukitan.
Pada suatu hari tiba-tiba terdengar ledakan hebat disusul gempa.
Menyusul setelah kejadian yang tanggal, bulan dan tahunnya tidak diketahui itu, kawasan perbukitan lenyap dan berganti dengan hamparan air yang kemudian disebut Danau Linting.
Masih menurut penuturan warga setempat, dahulu konon pernah ada seorang peneliti asing yang mencoba mengukur kedalaman danau dengan menggunakan alat semacam benang yang ditenggelamkan ke dalam air.
Namun, ketika alat itu sudah tenggelam lebih dari 100 meter, ternyata masih belum mencapai dasar danau sehingga pengukuran tidak dilanjutkan.
Baca: Ayo ke Lissoii House Of Bagot! Nikmati Tuak Terbaik di Siantar
Baca: Tempat Wisata di Sergai Tetap Buka, Dengan Catatan Wajib Ikut Prokes
Terlepas dari benar tidaknya cerita tentang peneliti asing yang mencoba mengukur kedalaman danau itu, namun dengan melihat sepintas lalu saja, siapapun akan meyakini jika Danau Linting sangat dalam.
Hal itu dapat dilihat dari warna airnya yang kebiru-biruan, dan terkadang berubah menjadi hijau serta tidak jarang merupakan perpaduan antara warna biru dengan hijau.
Anak Laki-laki Tidak Diperkenankan Mandi, Kenapa?
Anak Laki-laki Tidak Diperkenankan Mandi, Kenapa?
Dengan kedalaman yang masih belum dapat dipastikan itu, maka wisatawan disarankan untuk tidak berenang hingga ke tengah danau.
Bila perlu tidak usah berenang sama sekali untuk menghindari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. Apalagi di sekitar kawasan danau tidak ada petugas atau Tim SAR yang mengawasi aktivitas para pengunjung.
Larangan untuk tidak mandi di Danau Linting ini sebenarnya sudah bisa diketahui dari kepercayaan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang menyebutkan jika danau itu dihuni oleh putri cantik.
Karena itu, anak laki-laki tidak diperkenankan untuk mandi di danau, karena makhluk halus tersebut menyukai anak laki-laki yang akan dibawanya menuju dasar danau.
Baca: Wisatawan Pun Terbius oleh Keunikan Event Horja Bius
Baca: Dari Bukit Indah Simarjarunjung ke Batu Gantung Lanjut Menari dengan Sigale-gale
Terdapat pula kepercayaan untuk tidak bersikap sombong, berbicara kasar dan kotor pada saat berada di dekat danau, karena penghuni danau sama sekali tidak menyukainya.
Bila ada yang melanggar pantangan itu, ada kemungkinan penghuni danau akan menghukumnya dengan menenggelamkan orang itu.
Tragedi dan Mengapa Disebut Danau Linting
Tragedi dan Mengapa Disebut Danau Linting
Mitos yang berkembang itu memang serupa dengan kisah tentang hantu yang sulit untuk dapat diterima akal.
Namun tidak ada salahnya mematuhi kepercayaan yang berkembang itu, karena selama ini Danau Linting memang telah memakan korban beberapa kali.
Dikutip dari jejakpiknik.com, tragedi Danau Linting yang terakhir kali terjadi pada 8 Juli 2022, di mana salahseorang anak berumur 5 tahun bernama Ibrahim Peranginangin tenggelam dan mayatnya baru ditemukan tiga hari kemudian.
JIka berenang sedapat mungkin dihindari, lain halnya dengan berendam di tepi danau, justru sangat disarankan. Hal itu disebabkan karena Danau Linting memiliki air hangat dengan suhu sekitar 30 derajat celcius.
Karena memiliki air hangat, besar kemungkinan ada aktivitas vulkanik tepat di bawah dasar danau. Air hangat inilah yang menjadi kelebihan dari Danau Linting dibandingkan dengan danau-danau lain pada umumnya.
Baca: Kapal Pesiar SuperStar Libra Bersandar di Kuala Tanjung
Baca: Sandiaga Uno Berharap Renovasi Spot Adian Nalambok Jadi Momen Kebangkitan Parekraf Toba
Selain air hangat, pemandangan di kawasan danau cukup dapat menyejukkan mata karena banyak pohon beringin dengan berbagai ukuran dan beberapa jenis pohon lainnya yang tumbuh di pinggir danau berbentuk bundar itu.
Bentuknya yang bundar itulah konon yang membuat danau ini dinamakan Danau Linting, karena kata ‘melinting’ memiliki arti ‘melingkar’ sesuai bentuk danau yang bundar nyaris sempurna jika di lihat dari atas ketinggian.
Panduan Lokasi Danau Linting, Bisa dari Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa, Dua Rute dari Medan
Panduan Lokasi Danau Linting, Bisa dari Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa, Dua Rute dari Medan
Dari Kota Medan, jarak tempuh menuju lokasi Danau Linting kurang lebih 70 Km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam.
Sebenarnya, jarak itu relatif dekat. Namun karena rute yang harus ditempuh memiliki cukup banyak persimpangan ditambah kurangnya papan petunjuk arah menuju ke lokasi, membuat wisatawan dari luar daerah atau luar provinsi disarankan agar membawa peta. Bila perlu membuat gambar denah agar tidak tersesat.
Menjadi lebih aman lagi jika di sepanjang perjalanan senantiasa mengaktifkan smartphone dan mengakses google maps sambil sesekali memeriksa titik koordinat.
Wisatawan dari Kota Medan sebenarnya dapat memanfaatkan sarana transportasi umum dengan menggunakan angkutan pedesaan yang dapat ditemui di terminal Amplas Medan. Tarif sekitar Rp20 ribuan per orang.
Namun, karena angkutan umum tidak berhenti tepat di depan tempat wisata, sehingga memaksa wisatawan untuk berjalan kaki dengan jarak cukup jauh menuju lokasi. Maka, disarankan membawa kendaraan pribadi.
Terdapat dua rute yang dapat dilalui untuk menuju ke Danau Linting, jika berangkat dari Kota Medan.
Rute pertama, dengan melewati Delitua menuju ke Patumbak, setelah melewati Patumbak, Anda akan disuguhi hamparan sawah hijau dengan latar bebukitan.
Baca: Gelaran Sosialisasi Geopark Kaldera Toba
Baca: Keliling Danau Toba dengan Live Music di atas Kapal, Ayo Ikut VAS Toba Lake Tour
Kemudian melewati perkampungan Talun Kenas, Siguci, Kuta Jurung disusul Tiga Juhar.
Tidak lama kemudian, Anda akan menjumpai Desa Durian IV Mbelang, Gunung Manumpak dan perkampungan Sibunga-bunga. Di tiga desa terakhir inilah letak dari Danau Linting.
Rute kedua, dari Kota Medan adalah dengan melewati Simpang Terminal Amplas yang berada di Kecamatan Patumbak.
Selanjutnya, Anda akan sampai di Desa Talun Kenas sebelum dilanjutkan menuju ke Desa Siguci, Kuta Jurung, dan berakhir di Desa Sibunga-bunga.
Selain berangkat dari Kota Medan, perjalanan juga dapat diawali dari Lubuk Pakam, dengan menyusuri jalan raya Galang menuju Bangun Purba, STM Hilir dan Tiga Juhar, sebelum akhirnya memasuki kawasan tiga desa yang menjadi lokasi dari tempat wisata.
Kota lainnya yang dapat dijadikan titik awal pemberangkatan adalah dari Tanjung Morawa menuju Bangun Purba, berlanjut ke Sibiru-biru hingga sampai STM Hilir dan Tiga Juhar. Baru kemudian masuk ke wilayah tiga desa tempat wisata Danau Linting.
Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan melewati jalan yang kondisinya naik turun dan memiliki beberapa kelokan tajam dengan kondisi sebagian rusak dan sebagian lainnya terdapat lubang menganga.
Meski demikian, hijaunya hamparan sawah, bebukitan, kebun karet, kebun kelapa sawit, dan kebun kakao yang terbentang di kanan dan kiri jalan, dapat menjadi hiburan tersendiri untuk ‘mengobati’ rasa kesal akibat kondisi jalan rusak.
Baca: Pulau Salah Nama, Eksotisme Pulau Terluar Sumatera Utara
Baca: Data Covid Melandai, Baskami Ginting Dorong Pemda Benahi Pariwisata Sumut
Setelah membayar tiket dan memasuki area wisata, pemandangan pertama yang dijumpai wisatawan adalah hamparan air danau berwarna hijau kebiru-biruan berpagarkan pohon-pohon besar yang usianya sudah tua.
Hal itu mengisyaratkan bahwa danau linting memiliki umur yang sudah sangat tua, meski baru dimanfaatkan sebagai objek pariwisata dalam 10 tahun terakhir.