Siapa Memiliki Teknologi yang Kuat, Merekalah Penguasa Industri Pariwisata

Share this:
BMG
Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo I Nyoman Adhiarna secara simbolis memberikan paket digital kepada Asisten Administrasi Umum Setdakab Samosir Lemen Manurung.

Pendampingan adopsi teknologi digital sektor pariwisata ini didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Pengelola Desa Wisata Sianjur Mula Mula dan Huta Siallagan. Sementara, pemberi materi dan pendampingan, antara lain Vitria Ariani, M Ilham Fadhilah, Barry Kusuma, Irwan dan Reza Permadi yang dibagi ke dalam 4 workshop di bulan November 2021.

Sementara, Bupati Samosir dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Administrasi Umum Setdakab Samosir Lemen Manurung mengatakan bahwa kehadiran teknologi sangat berperan penting dalam mempermudah kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai hal, salah satunya sektor pariwisata.

Baca: Jokowi Resmikan Kampanye Beli Kreatif Danau Toba

Baca: Menparekraf Sandiaga Uno ke Danau Toba: Apakah Berbasis Wisata Halal atau…?

“Teknologi merupakan salah satu variabel penguatan manajemen strategi pariwisata. Adapun tahapan penggunaan teknologi dalam melakukan perjalanan wisata itu, perencanaan (planning) melalui online reservation. Dewasa ini saat seseorang melakukan perjalanan, reservasi tiket pesawat hingga penginapan mayoritas menggunakan online reservation. Hadirnya aplikasi-aplikasi penunjang online reservation memberikan kemudahan dalam pemesanan sehingga sangat diminati oleh masyarakat di era digital ini,” jelas bupati.

Selanjutnya, dalam perjalanan (on the road) tetap menggunakan mobile phone. Dikatakan, hadirnya smartphone menjadi pemandu terbaik dalam melakukan perjalanan wisata. Saat seseorang berwisata ia bisa mendapatkan berbagai informasi hanya dengan smartphone yang dimilikinya, mulai dari tempat wisata yang ingin dikunjungi, cara menuju ke tempat tersebut, tempat makan khas suatu daerah, hingga tempat belanja oleh-oleh dapat diketahui dengan smartphone.

Selanjutnya, setelah perjalanan (post-trip), akan melakukan sharing is living. Maraknya media sosial saat ini merubah pola hidup masyarakat. Saat ini share atau posting kegiatan menjadi kebiasan sehari-hari, tidak terkecuali saat kita sedang melakukan perjalanan wisata.

“Dari tiga hal di atas, dapat kita simpulkan bahwa hadirnya teknologi sangat penting dan tidak dapat ditolak dalam sektor pariwisata,” jelas bupati.

Lebih lanjut disampaikan, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mengubah secara keseluruhan industri pariwisata melalui media digital. Di era go-digital ini, informasi pariwisata dan ekonomi kreatif sangat mudah didapatkan dalam paltform-platform market place, seperti traveloka, reddoors, tripadvisor, booking.com, agoda, tiket.com, pegi-pegi, oyo, airy dan sebagainya.

Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo I Nyoman Adhiarna manortor bersama warga Siallagan Pindaraya.

“Perusahan yang menyediakan beragam informasi pariwisata banyaknya dikelola dan dimiliki oleh pemain swasta dari luar negeri yang berprinsip pada sistem ekonomi pasar. Dengan itu, maka siapa yang memiliki teknologi yang kuat, maka merekalah sebagai penguasa industri pariwisata,” ujarnya.

“Saat ini, sudah menjadi kebiasaan bagi turis atau konsumen lebih aktif mencari informasi di media sosial sebelum mereka berlibur ke suatu tempat. Setelah mereka berlibur, para turis seringkali membagikan pengalamannya mengenai hotel, restoran, maskapai penerbangan, dan objek wisata. Karena itu, masyarakat lokal yang tinggal di destinasi wisata harus mengunggah sesuatu yang bagus dan unik tentang objek wisata Indonesia di media sosial mereka,” ujar bupati.

Baca: Harapan Vandiko Gultom ke Sandiaga Uno: Jadikan Samosir jadi Smart Pariwisata

Baca: Wow! TV Rusia Liput Cara Memasak Naniura dan Ombus-ombus di Samosir

Bupati berharap pengelola desa wisata dalam bidang go-digital siap menciptakan program-program virtualtour, baik yang difasilitasi oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis), bumdes, komunitas dan kelembagaan lainnya, sehingga desa wisata lain dapat membuat replikasi program dan membentuk ekosistem yang jauh lebih besar dan penggunaan internet lebih ditingkatkan lagi untuk promosi program-program wisata di Kabupaten Samosir.

Sementara, Kepala Bidang Kerja Sama dan Kemitraan Pariwisata Togar Siboro yang mewakili Kepala Dinas Pariwisata Samosir mengapresiasi pelatihan dan pendampingan ini. Dia menyampaikan bahwa promosi melalui media digital merupakan hal mutlak yang harus dilakukan saat ini.

“Seluruh pelaku pariwisata, khususnya pengelola desa wisata memang harus melek teknologi. Pelaku wisata harus bisa mengangkat sisi-sisi menarik dari objek yang ada di desanya yang direkam melalui audio-visual serta narasi yang baik, kemudian diunggah ke media digital. Hanya melalui media digital lah konten tersebut bisa tersebar tanpa ada batasan, bahkan sampai ke penjuru dunia. Dan unggahan inilah yang menjadi panduan wisatawan untuk datang ke desa wisata. Jadi, mari kita ikuti pelatihan ini dengan baik yang tentunya ke depan akan memberi manfaat ekonomi bagi kita,” ujar Togar Siboro.

Share this: