Wow! Toilet Seharga Rp33 Miliar di Danau Toba, Apa Kecanggihannya?

Share this:
Ilustrasi toilet

SAMOSIR, BENTENGTIMES.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pembangunan toilet canggih di kawasan Wisata Tele, Danau Toba, Kabupaten Samosir.

Toilet seharga Rp3,3 miliar ini dibangun dalam rangka mendukung Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Sekaligus memenuhi kelengkapan kriteria penilaian UNESCO sebagai anggota Global Geopark Network.

Disebut canggih, lantaran toilet ini dilengkapi dengan teknologi Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) hasil ciptaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR.

Penerapannya termasuk replikasi perdana sekaligus untuk membuktikan, teknologi yang telah dibuat dapat digunakan oleh pihak lain.

“Balitbang di sini melelangkan sendiri. Mulai dari perencanaan sampai pengawasan juga, itu kontraktor dilelang. Dengan ini, kami bisa menyatakan, teknologi kita bisa dikerjakan oleh pihak lain,” kata Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Kementerian PUPR Rezeki Peranginangin, saat peresmian di lokasi, Jumat (23/3/2018).

Teknologi ini diinstal selama 189 hari oleh PT Duta Cahaya Deli di atas lahan seluas 1.228 meter persegi. Untuk IPA yang digunakan untuk pengelolaan air bersih dilengkapi menara aerasi. Sementara pengolahan air minum dilengkapi dengan teknologi reverse osmosis.

Adapun untuk sistem IPAL menggunakan teknologi biofil dan kolam sanita. Bangunan dan seluruh perlengkapannya dibangun dengan sistem rancang bangun (design and build) dengan biaya yang bersumber dari APBN 2017.

“Sebenarnya ini adalah replikasi perdana teknologi air minum dan air limbah. Tapi kami bungkus ke dalam toilet umum wisata dalam rangka mendukung Danau Toba. Jadi nilai manfaatnya lebih tinggi lagi. Kita punya sepuluh KSPN, kita harapkan bisa direplikasi teman-teman pemda,” terang Rezeki.

Sementara, secara rinci, anggaran Rp3,3 miliar yang dikeluarkan digunakan untuk perencanaan dan data (Rp289 juta), pengolahan air limbah (Rp210 juta), pengolahan air bersih dan penyambungan sistem (Rp560 juta).

Di dalam sistem pengolahan air bersih terdapat teknologi menara aerasi (Rp452 juta) dan reverse osmosis (Rp46 juta). Adapun untuk pembangunan fisik bangunan menghabiskan anggaran Rp 1,95 miliar.

Fasilitas toilet berada di lantai 1, dimana terdapat lima toilet wanita dan tiga toilet pria ditambah lima urinoir. Selain itu, juga dilengkapi satu toilet difabel, ruang laktasi, pantry dan musala.

Sementara di lantai dua, terdapat ruang transparan yang dapat dimanfaatkan sebagai area serba guna berkapasitas 40 orang, area terbuka dan balkon pemantauan.

Untuk memudahkan masyarakat difabel mengakses lantai dua, toilet ini juga dilengkapi dengan jalan tanjak memutar yang cukup lebar.

Share this: