Benteng Times

Dua Hal Ingin Disaksikan Uskup Anicetus Bongsu Sinaga sebelum Meninggal Dunia

Mgr Dr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap semasa hidup.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Umat Gereja Katolik berduka. Uskup Emeritus Keuskupan Agung Medan dan Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFM Cap wafat di usia 79 tahun, pada Sabtu (7/11/2020).

Informasi diperoleh, Mgr Anicetus Bongsu Sinaga, OFM Cap mengembuskan nafas terakhir saat dirawat di Rumah Sakit (RS) Elisabeth Medan.

Mgr Anicetus yang lahir pada 25 September 1941 ini wafat pada Sabtu sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Ucapan dukacita dari netizen mengalir di media sosial atas wafatnya Mgr Anicetus Bongsu Sinaga yang akrab disapa Oppung Uskup itu.

Requiem aeternam dona ei, Domine, et lux perpetua luceat ei, Requiescat in pace. Amen. Jadilah, pendoa bagi kami, Yang Mulia Anicetus B. A. Sinaga, OFM Cap., Uskup Agung Emeritus Medan.” tulis akun Instagram katolikmedia.

BacaDoa Bersama Lintas Agama: Semoga Bencana Sinabung dan Covid-19 Segera Berakhir

Sejumlah Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Daerah (LP3KD), mulai dari Provinsi Maluku Utara hingga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) turut menyampaikan ucapan dukacita mendalam atas meninggalnya Uskup Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap, Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, pada Sabtu (7/11/2020).

“Keluarga besar LP3KD Provinsi NTT turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya Mgr Anicetus B Sinaga OFMCap. Semoga berbahagia di Surga dan mendoakan LP3K agar terus bertumbuh di bumi pertiwi tercinta,” tulis Frans Salem, dari LP3KD Provinsi NTT.

Bersambung ke halaman 2..

Ucapan yang sama juga datang dari LP3KD dari sejumlah provinsi lain di tanah air.

Uskup Sinaga merupakan salah satu uskup yang turut menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Virtual Choir Festival (VCF) LP3KN yang sedang berlangsung. Ucapan Mgr Sinaga dalam video sempat ditayangkan saat penyelenggaraan VCF ini.

Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFMCap mengirim pesan kepada Bapa Kardinal Ignatius Suharyo dan para uskup di Indonesia bahwa Uskup Sinaga telah dipanggil Tuhan pada hari Sabtu, 7 November 2020, pukul 18.00 WIB.

“Bapa Kardinal dan para bapa uskup yang terkasih, dalam doa sambil mendekap tangannya, Mgr Anicetus pada pukul 18.00 WIB telah berangkat menghadap Bapa. Mari kita doakan agar Beliau beristirahat dalam damai Tuhan,” demikian WhatsApp Mgr Kornelius yang menyebar secara luas.

Antropolog dan Budayawan

“Sedih sekaligus bangga. Dia adalah putra terbaik Batak, Uskup Katolik, anak imam Parmalim (agama asli Batak Toba, red) telah kembali kepada penciptanya,” kata Salman Habeahan, yang menyunting otobiografi Mgr Sinaga berjudul ‘Dari Imamat Parmalim ke Imamat Katolik’, terbit tahun 2019.

“Gereja dan masyarakat Sumatera Utara kehilangan sosok antropolog dan budayawan Batak. Dia pejuang inkulturasi Batak dan ekumenisme di Sumatera Utara,” ujar Salman Habeahan.

BacaBagi Radiapoh Hasiholan Sinaga, Doa Adalah Kekuatan

Dikutip dari hidup katolik, Salman mengungkapkan, sekitar tiga minggu lalu, menerima telepon dari Uskup Anicetus agar menghubungi tokoh nasional yang berasal dari Sorkam (Sibolga) Akbar Tanjung untuk bersama-sama membuat prasasti kehadiran kekristenan di Barus pada abad ke-7.

Bersambung ke halaman 3..

Namun, satu minggu sesudah meneleponnya, Uskup Anicetus masuk rumah sakit.

“Akhirnya, rencana pembuatan prasasti tertunda, dan bahkan Beliau telah mendahului kita menghadap Bapa di Surga,” ujar Salman, umat yang berasal dari Paroki Tarutung Bolak, Tapanuli Tengah, Keuskupan Sibolga dan kini menjabat sebagai Pembimas Katolik Kantor Wilayah Agama DKI Jakarta.

Menurut Salman, Uskup Anicetus masih beharap masih sempat melihat realiasi pemekaran keuskupan di Sumatera Utara yang ia telah persiapkan sewaktu menjabat sebagai Uskup Agung Medan.

“Uskup Anicetus Sinaga berharap, pemekaran ini dapat terlaksana,” tambah Salman.

Biodata Mgr Dr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap

Untuk diketahui, Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFM Cap, lahir di Naga Dolok, Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun pada 25 September 1941.

BacaDoa Uskup Agung untuk Radiapoh: Jadilah Pemimpin dan Pelayan Masyarakat

Dia menjabat Uskup di Keuskupan Agung Medan periode 12 Februari 2009 hingga pensiun pada 8 Desember 2018. Untuk lebih lengkapnya, berikut biodata lengkap Mgr Anicetus Bongsu Antonius Sinaga OFM Cap;

Lahir: Nagadolok, 25 September 1941

SD: Siatasan, Dolok Panribuan, 1949-1952 (I-III); Bah Tongguran (Tanah Jawa) 1952-1955 (IV-VI)

SMP: SMP RK, Pematangsiantar

Bersambung ke halaman 4..

SMA: SMA Seminari Menengah Pematangsiantar, 1959-1963

Novisiat Kapusin: Parapat, Sumatera Utara, 1963-1964

Fakultas Filsafat: Parapat, Seminari Agung, 1964-1967

Fakultas Teologi: STFT St. Yohanes Pematangsiantar, 1967-1970

Tahbisan Imam: Pematangsiantar, 13 Desember 1969

Studi Teologi Moral: Universitas Kepausan Alfonsiana, Roma, Lisensiat 1970-1972

Studi Teologi Dogmatik: Leuven, Belgia, S3, 1972-1975 dengan disertasi: ‘The High God of the Toba Batak: Trancendence and Immanence, 1981

Diangkat menjadi Uskup Sibolga 24 Oktober 1980; Ditahbikan menjadi Uskup 6 Januari 1981 oleh Paus Yohanes Paulus II di Vatikan

BacaPemuda Katolik Serahkan Pakaian Bekas Layak Pakai ke Panti Tuna Laras Pejoreken

Ketua Komisi Liturgi KWI: 1979-1988

Utusan KWI ke Sinode Uskup di Roma: 1983

Ketua Komisi Hubungan Antar-Agama dan Kepercayaan (HAK) KWI: 1988-1997

Bersambung ke halaman 5..

Wakil Ketua Komisi HAK FBAC (Federation of Asian Bishops’ Conference: 1989-1995

Ketua Komisi Teologi KWI: 1997-2003

Utusan ke Sinode Uskup Asia di Roma: 1998

Delegatus/Ketua LBI KWI: 2003-2009

Koajutor Uskup Agung Medan: Dilantik 12-2-2004

Uskup Agung Medan: Dilantik 22 Februari 2009 hingga 2018.

BacaUcapan Selamat Natal Imam Besar Al Azhar ke Paus dan Dunia

Anggota Komisi Teologi KWI: 2009-2018 (Ketua Seksi Ajaran Iman)

Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga: Sejak 2018 hingga meninggal dunia, 7 November 2020

Menguasai 5 Bahasa Aktif

Bahasa yang dikuasai: (aktif) Inggris, Italia, Jerman, Belanda, Indonesia, Batak (5 dialek: Toba, Simalungun, Karo, Dairi, Bamban), Nias (3 dialek: Utara, Selatan, Tello), Jawa Timur (pasif): Prancis, Spanyol, Latin, Melayu Pesisir, dan Minang.

Exit mobile version