Mengenal Sosok Timur Pane alias Naga Bonar, Bandit yang Jadi Jenderal Mayor

Share this:
Timur Pane yang mewujud dalam tokoh Naga Bonar karya Asrul Sani.

MEDAN, BENTENGTIMES.com – Banyak para pahlawan kemerdekaan yang yang tak tercatat dalam sejarah. Nama mereka tertutup kebesaran para tokoh kemerdekaan yang tampil di muka sejarah secara langsung.

Dan, salah satu sosok yang dimaksud ada yang cukup terkenal di tengah-tengah masyarakat Sumatera Utara bernama Timur Pane. Apalagi, film Naga Bonar dengan sutradara Asrul Sani, tahun 1987, membuat sosok ini semakin dikenal masyarakat Sumut, bahkan Indonesia.

Dikisahkan, bahwa Timur Pane adalah sang bandit yang mengangkat dirinya sebagai seorang jenderal mayor di masa revolusi kemerdekaan RI. Memang, namanya tidak tercatat atau dikenal dalam buku-buku sejarah yang diajarkan di sekolahan.

(BACA: Wow, Ada Djarot di Syuting Film “Nagabonar Reborn”)

Nama Timur Pane cukup terkenal di wilayah Tapanuli dan Sumatera Utara, bahkan sampai ke Pulau Jawa. Sebagai pimpinan para bandit yang kerap bertempur dengan tentara Belanda dan menamakan dirinya sebagai laskar Naga Terbang, Timur Pane menjadi sosok yang disegani sekaligus membikin pusing kepala para pemimpin laskar di Sumut.

Abdul Haris Nasution, panglima Divisi Siliwangi saat itu, menuliskan bahwa keberadaan Timur Pane dengan laskar Naga Terbang-nya kerap membikin kekacauan dan terkenal liar.

Terkadang mereka juga suka merampas hak milik rakyat serta menduduki beberapa perkebunan yang merupakan salah satu sumber keuangan mereka.

“Tindakan mereka tidak dapat dikendalikan oleh badan-badan pemerintah yang berwajib,” ujar Nasution dalam buku Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 4: Periode Linggajati.

Sepak terjang laskar Naga Terbang, selain memerangi pasukan Belanda dan membuat pening laskar perjuangan dikarenakan kerap berselisih yang disebabkan masalah ekonomi serta persaingan memperebutkan wilayah atau sumber-sumber uang, membuat Wakil Presiden Hatta yang merangkap Menteri Pertahanan sekitar tahun 1947 terbang menuju Sumut.

Tujuannya untuk meredakan ketegangan antara satu laskar perjuangan dengan laskar yang dipimpin Timur Pane.

Share this: