Benteng Times

Terungkap! Alasan Ratu Wulla, Caleg Peraih Suara Tertinggi Nasdem Mundur

Ratu Wulla dan Victor Laiskodat, Caleg Nasdem Dapil NTT 2.

JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Kabar pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla, calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem, daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) II, sontak menggemparkan publik tanah air. Apalagi, pengunduran diri politisi perempuan berusia 44 tahun itu, dilakukan mendadak.

Sementara, Ratu Wulla peraih suara tertinggi, melampaui perolehan suara mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.

Pengunduran diri caleg nomor urut 5 itu diserahkan oleh saksi dari Partai NasDem dan diterima Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, August Mellaz, saat sedang memimpin Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional panel B di Jakarta, Selasa (12/3/2024) lalu.

“Baik, terima kasih untuk saksi dari Partai NasDem. Tentu, suratnya kami terima. Nanti, kami akan pelajari sendiri,” ujar Mellaz.

Dia mengaku tidak akan menyampaikan substansi dari surat pengunduran diri tersebut dalam forum rekapitulasi.

“Kami juga tidak akan sampaikan di forum ini substansinya apa, karena yang pasti ini kan prosesnya memang rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk pemilu, baik Presiden-Wakil Presiden, DPR dan DPD untuk Provinsi NTT,” terang Mellaz.

Sementara itu, saksi dari Partai NasDem yang menyampaikan surat pengunduran diri tersebut, mengatakan surat itu merupakan surat dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

“Saya ingin menyampaikan ada surat dari Ketua Umum Partai NasDem pada KPU dan juga nanti ditembuskan kepada Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) RI, terkait dengan pengunduran diri calon anggota legislatif nomor urut 5 di NTT II,” kata saksi tersebut.

Menurut dia, alasan pengunduran diri Ratu Wulla sesuai dengan kehendak yang bersangkutan. Dikatakan, alasan pengunduran diri sesuai kehendak yang bersangkutan dan di atas meterai. Dan, untuk itu karena suratnya ke KPU RI, dia mengaku tidak berhak membacakan, dan lampirannya juga ada di dalamnya.

“Dengan demikian, perlu kami sampaikan dalam forum terbuka ini bahwa calon anggota legislatif Partai NasDem nomor urut 5 Dapil NTT II menyatakan mengundurkan diri,” kata saksi dari Partai NasDem tersebut.

Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi yang disahkan KPU RI, Ratu Wulla, yang merupakan legislator DPR RI periode 2019-2024, meraih 76.331 suara. Anggota Komisi IX DPR RI itu memperoleh suara terbanyak dibandingkan enam calon lainnya dari Partai NasDem di Dapil NTT II.

BacaMerliaty Simanjuntak, Wanita Pemberani dan Tangguh di Tengah Bencana Banjir Sumba Timur

BacaMiris, Milenial dan Gen Z di Indonesia Terjerat Pusaran Utang Pinjol, Hampir 70 Persen Macet

Sementara, posisi kedua ditempati caleg nomor urut 1, mantan Gubernur NTT periode 2018-2023, Victor Laiskodat, yang mendapatkan 65.359 suara.

Secara keseluruhan, Partai NasDem dan calegnya mendapatkan 207.732 suara di NTT, meliputi 10.831 orang yang memilih partainya saja.

Mundurnya Ratu Wulla, maka posisinya akan diisi oleh Victor Bungtilu Laiskodat.

Halaman Selanjutnya >>>

Mundur atau Dimundurkan

Mundur atau Dimundurkan

Saat dikonfirmasi wartawan, Ratu Wulla membenarkan pengunduran dirinya, usai menjadi caleg terpilih. Meski begitu, Ratu enggan berbicara lebih banyak mengenai alasannya mundur.

Hanya menyebut ada tugas lain yang akan diembannya sebagai Kader Partai NasDem.

“Iya benar, karena ada penugasan lain dari Ketum Partai NasDem pak SP,” ungkap Ratu Wulla, Selasa (12/3/2024).

Apakah penugasan Ratu Wulla untuk maju di pilkada Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD)? Ratu membantahnya. Dia  hanya menyatakan, diberikan penugasan lain.

Ratu juga membantah jika nantinya dia ditugaskan untuk maju sebagai Calon Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

“Pilkada SBD tetap Bapak MDT yang maju, saya penugasan lain, terima kasih,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang mengatakan, pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla alias Ratu Wulla sebagai Caleg DPR RI terpilih, di luar kewajaran.

Ratu Wulla meraih suara terbanyak di antara Caleg DPR RI Dapil NTT 2 dari Partai NasDem, termasuk mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat.

“Mundurnya ibu Ratu Wulla sebagai caleg terpilih Partai NasDem Dapil NTT 2 di luar kewajaran. Spekulasi publik akan memunculkan pertanyaan bahwa apa benar yang bersangkutan berkeinginan mundur atau dimundurkan?” tanya Ahmad Atang di Kupang, Selasa petang.

Menurut Ahmad Atang, dugaan publik selalu saja terjadi karena apa yang dilakukan yang bersangkutan bukan hal yang biasa. Kesangsian publik beralasan, karena seandainya ibu Ratu Wulla merasa tidak sanggup atau tidak nyaman menjadi anggota DPR, mengapa tidak dari awal dan kenapa harus diposisi jadi baru mundur?

Namun terlepas dari itu, lanjut Ahmad Atang, apa yang dilakukan oleh Ratu Wulla hanya dipahami oleh publik di panggung depan, dan itu merupakan hak politik yang bersangkutan. Namun, fenomena ini melahirkan beberapa catatan penting.

Pertama, pengunduran diri Ratu Wulla sebagai caleg terpilih tidak otomatis caleg perolehan suara terbanyak di bawahnya menjadi penggantinya, karena posisi ibu Ratu Wulla belum menjadi anggota DPR, karena belum dilantik sehingga tidak berlaku pergantian antar waktu.

Kedua, apakah dengan mundurnya Ratu Wulla tersebut, maka suara yang diperoleh tetap dihitung atau justru gugur bersamaan dengan sikap pengunduran sebelum penetapan.

“Untuk menjelaskan hal ini, tentu KPU sebagai penyelenggara yang dapat mengklarifikasinya,” kata Ahmad Atang.

BacaLima Pembunuh Wartawan dan Mantan Caleg Nasdem Ditangkap, Tiga DPO

BacaKasus Penipuan CPNS Mengendap 8 Tahun Lebih di Polres Nias, Total Kerugian Korban Miliaran Rupiah

Ketiga, secara etik, Ratu Wulla telah mengabaikan kepercayaan rakyat yang telah memberikan suara kepadanya. Ini merupakan preseden buruk terhadap perilaku politisi caleg yang tidak menghargai suara rakyat.

Oleh karena itu, sebagai pertanggungjawaban moral dan politik, Ratu Wulla, menurut Ahmad Atang, harus menjelaskan ke publik terkait keputusan mundur agak tidak menjadi bola liar bagi Partai NasDem dan yang bersangkutan ke depannya. (sumber:Tribun.com)

Halaman Sebelumnya <<<

Exit mobile version