Benteng Times

Pengamat Sospol USU: Jika Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP, Hal-hal Ini Akan Terjadi…

Presiden RI Joko Widodo

KARO, BENTENGTIMES.com – Jika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah lelah dan ingin pensiun dari dunia politik, maka figur yang paling baik untuk menggantikan beliau adalah Joko Widodo (Jokowi) dan hal ini adalah pintu masuknya kembali tokoh dan figur nasionalis ke partai berlambang banteng itu.

Demikian dikatakan dosen dan pengamat sosial politik USU Roy Fachraby Ginting SH MKn di Kantor Sekretariat LSM MATA KARO Jalan Sinabung Komplek Plaza Kabanjahe, Kabupaten Karo, baru-baru ini.

BACA: Ahok Pose 3 Jari, Dikait-kaitkan dengan PDIP

Menurut Pendiri LSM MATA KARO ini, Jokowi adalah kader partai yang telah teruji dan beliau pernah menjadi Wakil Ketua DPD Jawa Tengah. Dia merasakan betul suka dukanya sebagai pimpinan partai dan merasakan bahwa PDIP telah membesarkan Jokowi sebagai Walikota Solo, Gubernur Jakarta dan kini Presiden RI.

“Sehingga dalam konteks seperti itu, Jokowi akan lebih berkonsentrasi menjadi Presiden RI dan kepemimpinannya akan semakin kuat dengan stabilitas kekuatan politik yang akan dia pimpin dan seluruh kader partai tentu akan memberikan dukungan penuh,” ujar Roy Fachraby Ginting yang juga tercatat sebagai pendiri PDIP di Sumut.

Masih kata pria yang juga mantan nominator Ketua Departemen DPP PDIP serta mantan guru kader PDIP Tingkat Nasional ini, Jokowi adalah kader PDIP yang tangguh dan memulai karier politiknya di PDI Perjuangan pada tahun 2005.

BACA: Safari Kebangsaan PDIP, Hasto: Mari Bergerak Serempak Menangkan Jokowi

Saat beliau mencalonkan diri sebagai calon Walikota Solo bersama Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Selanjutnya, tahun 2010, Jokowi terpilih sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Karier politik Jokowi mencapai puncak setelah sukses memenangkan Pilpres 2014 meski hanya berstatus kader PDIP.

Dikatakan, PDIP masa depan akan menjadi rumah besar kaum nasionalis yang sebenarnya bila Jokowi menjadi ketua umum PDIP. Apalagi, bila hal ini sejalan dengan program ‘political leadership’ yang kelak dikedepankan dalam membesarkan PDI Perjuangan dan tentu partai harus mencari sosok sekelas Megawati dengan nilai plus usia muda yang mampu menjadi magnet ideologis dan pemersatu di PDIP.

BACA: PDIP Targetkan Jokowi-Ma’ruf Amin Menang Total di Sumut

Akademisi yang aktif sebagai dosen Filsafat dan Etika di USU ini mengatakan bahwa rekrutmen kepemimpinan partai politik dihadapkan pada fakta empiris yang menyebutkan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik sangat rendah.

Dikatakan, hal itu tentu harus dibenahi dengan melahirkan pemimpin partai yang lahir dari rakyat dan kepemimpinannya kuat dan berakar dan itu ada pada sosok Jokowi.

“Ini gejala yang sebenarnya meresahkan kita bahwa partai itu kelembagaannya belum maksimal. Salah satu indikatornya adalah kaderisasi dengan lahirnya pemimpin partai secara alamiah dengan proses kaderisasi dan bukan lagi karena keturunan atau kader-kader karbitan, karena dekat dengan elit partai. Dan hal ini mutlak harus di lakukan bila ingin PDIP semakin besar ke depan,” ujar Roy.

Dia mengingatkan bahwa selama ini pada praktiknya, partai politik seringkali menggunakan ‘jalan pintas’, yakni mengabaikan proses rekrutmen dan ‘membajak’ sosok-sosok populer untuk dipasang dalam jabatan strategis.

“Ini gejala presidensialisasi partai politik atau personalisasi partai politik. Artinya, partai bergantung pada figur, bukan pada sistem. Sistem melahirkan kaderisasi yang banyak sehingga partai punya kadernya sendiri untuk diajukan menjadi calon presiden. Dan itu akan dilakukan Jokowi secara terbuka bila beliau menjadi Ketua Umum PDIP, kata Roy Fachraby.

Karena itu, PDIP akan semakin kuat dan tetap akan menjadi partai masa depan yang bertahan jika melakukan hal ini. Apalagi, dalam internal PDIP yang menyatakan bahwa Jokowi adalah kader tulen yang telah teruji dan terbukti dalam membesarkan PDIP dengan kepemimpinannya sebagai presiden.

Exit mobile version