Kronologi Hoaks 70 Juta Surat Suara Tercoblos dan Twit Andi Arief

Share this:
BMG
Komisioner KPU Pramono Ubaid dan Komisioner Bawaslu Afifuddin saat menunjukkan contoh surat suara Pilpres dalam Uji Publik Desain Surat Suara Pemilu di Gedung KPU, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Respons Andi Arief

Meski demikian, Andi Arief, lagi-lagi via Twitter, pagi pukul 07.31 WIB mengapresiasi gerak cepat KPU.

“Wah tuit kontainer jadi rame. Saya gak ngikuti karena tertidur. Baguslah kalau KPU dan Bawaslu sudah mengecek ke lokasi. Soal beredarnya isu harus cepat menanggulanginya. Gak bisa dibiarkan dengan pasif. Harus cepat diatasi,” tulis Andi Arief (pernyataan tanpa edit redaksi).

Andi Arief pun menyinggung nama Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf Hasto Kristiyanto, dalam twitan selanjutnya. Ia merasa keberatan dengan pernyataan Hasto yang menyebut twitan Andi Arief sangat berbahaya, provokatif, dan di luar nalar.

“Hasto Sekjen PDIP buta huruf. Suruh baca tuit saya dengan jelas. Saya menghimbau supay dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan, Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU beegerak setelah himbauan saya,” tulisnya.

BacaMenguji Politik ‘Playing The Victim’ ala Dinasti Cikeas

Andi Arief pun siap bila ada yang melaporkan dia ke polisi karena dianggap telah menyebarkan berita bohong atau hoaks.

“Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya, atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil,” pungkas Andi Arief.

Share this: