Seruan Alumni Mahasiswa Karo Tolak Hoaks dan Politik Identitas

Share this:
WESLY SIMANJUNTAK-BMG
Ketua Umum IKA-MKI Christian Orchad Peranginangin, didampingi Sekjend Tommy Aditia Sinulingga pimpin diskusi bertema kebangsaan dihadiri sejumlah elemen mahasiswa dan wartawan di Medan, Jumat (19/10/2018).

MEDAN,BENTENGTIMES.com– Ikatan Alumni Mahasiswa Karo Indonesia (IKA-MKI) menyerukan politik kebangsaan, bukan politik kepentingan. Seruan ini untuk mengantisipasi adanya potensi perpecahan antar anak bangsa menghadapi tahun politik 2019.

Demikian disampaikan Ketua Umum IKA-MKI Christian Orchad Peranginangin, pada diskusi bertema kebangsaan yang dihadiri puluhan mahasiswa dan alumni mahasiswa Karo dari berbagai kampus dan daerah di Kafe KR 59, Jalan Ngumban Surbakti, Ringroad, Medan, Jumat (19/10/2018).

Orchad menyebutkan bahwa organisasinya dibentuk sebagai wadah pemersatu akibat dari banyaknya politik kepentingan yang akan dihadapi pada tahun politik, seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Caleg (Pileg) 2019 yang terdapat di dalam masyarakat suku Karo itu sendiri.

“Melihat kondisi banyaknya politik kepentingan saat ini, sebagai kaum intelektual, kita merasa cemas dari akibat yang ditimbulkan. Seperti maraknya kabar hoaks (bohong) dan politik identitas yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Orchad, yang saat ini sedang mengambil pendidikan doktoral di Fakultus Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) itu.

Sebagai warga negara Indonesia, lanjut Orchad, komunitasnya memiliki tanggung jawab moral untuk mengajak semua pihak, terutama masyarakat Karo dari berbagai latar belakang profesi, organisasi maupun latar belakang politik agar tidak terpancing isu-isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

“Jalan satu-satunya kembali kepada politik kebangsaan, bukan politik kepentingan. Wadah ini terbentuk dari kesadaran bersama bahwa di dalam suku Karo sendiri ada perbedaan latar belakang dan pandangan politik. Kita tidak mau politik kepentingan dapat menghancurkan keharmonisan dan kerukunan masyarakat Karo itu sendiri. Selama ini, sekalipun berbeda agama atau berbeda pilihan kita tetap harmonis. Itu sebabnya kita harus mengingat budaya kita sendiri,” ujarnya.

(Baca: Pilpres, Golkar Bentuk Tim Khusus Pemenangan Jokowi-Ma’ruf)

(Baca: Keterlibatan Presiden Inter Milan pada Pilpres Diberitakan Media Italia)

Menghadapi Pilpres dan Pileg 2019, sejumlah pemuda yang tergabung dalam IKA-MKI memang merasa terusik dan gelisah melihat situasi dan kondisi yang makin tidak sehat akhir-akhir ini di tanah air.

Share this: