Benteng Times

Pilpres Bakal Seru, Jokowi-Ma’ruf Amin Pakai Strategi Total Football

Calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin saat hendak menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018) lalu. Selain Jokowi-Ma'ruf Amin, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga menjalani pemeriksaan kesehatan pada Senin 13 Agustus 2018. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan satu diantara syarat wajib yang diberlakukan KPU bagi capres dan cawapres untuk mengikuti Pilpres mendatang.

JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (pilpres) Republik Indonesia 2019 mendatang bakal seru. Masing-masing capres dan cawapres baik Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin saat ini sedang merancang strategi kemenangan merebut hati masyarakat Indonesia.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi-Ma’ruf Amin akan menerapkan strategi yang diadaptasi dari total football.

“Kita kampanye strategi dasarnya adalah total football,” ucap Arsul di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

(Baca: Juri Paduan Suara Philipina: Suara Orang Batak Diakui Dunia)

(Baca: Pidato Jokowi Dipersoalkan, BaraJP: ‘Biar Ada Kerjaan si Fachri dan Sejenisnya’)

Menurut Arsul, dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang, pasangan nasionalis-religius ini akan menerapkan bertahan dan juga menyerang. Sehingga tidak selalu bertahan saja.

“Total football itu ada defense-nya ada juga menyerangnya. Ada operan jangka panjang dan operan pendek ala premier league,” beber Arsul.

(Baca: Memahami ‘Kemarahan’ Namboru Ratna Sarumpaet)

(Baca: Jokowi: 2019, Ajang Demokrasi, Adu Gagasan Bukan Permusuhan)

Dikatakan Arsul, strategi kampanye itu juga akan dibantu oleh tim yang ada di semua akar rumput partai koalisi. Kemudian ditambah dengan relawan. Saat ini, sudah ada 100 relawan yang menyatakan siap membantu kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Saat ini sudah berkoordinasi ada lebih dari 100 kelompok relawan dan itu masih ada juga di provinsi lainnya,” pungkas Arsul.

Exit mobile version