Benteng Times

Karung Beras Bergambar DJOSS Beredar, PDIP: Black Campaign, Lihat Stiker di Tiang Listrik Itu

Foto yang menunjukkan seorang ibu memegang karung berisi beras bergambar DJOSS yang beredar luas di media sosial.

MEDAN, BENTENGTIMES.com – Foto seorang ibu rumah tangga sedang menunjukkan beras dengan logo pasangan calon nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS), viral di media sosial. Tak hanya itu, di foto lain juga terlihat kantongan beras berjejer dengan gambar paslon tersebut. Hal ini membuat gerah PDIP.

Ketua BP Pemilu PDIP Sumut Mangapul Purba menjelaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah berpolitik dengan mendidik masyarakat seperti dalam foto yang beredar itu.

“Silahkan dicari dimana barangnya dan siapa yang melakukan,” ujar Mangapul Purba kepada BENTENGTIMES.com, Selasa (27/3/2018).

Mangapul menegaskan sama sekali tidak ada program partai bagi-bagi sembako. “Saya curiga ini adalah model black campaign tim sebelah. Coba amati foto sekelilingnya, lihat stiker di tiang listrik itu,” ungkapnya.

Menyikapi ini, Koordinator Pokja Humas Sumatera Utara Idrus Junaidi mengungkapkan, hal seperti ini sudah menjadi rahasia umum. Usut punya usut dan berdasarkan informasi yang mereka terima, foto tersebut terjadi di Gang Pelita Kampung Baru, Medan Kota. Sementara foto tumpukan beras ditemukan di Simalingkar Medan.

Beredarnya foto ini, kata Idrus, menunjukkan masyarakat yang tidak sepakat dengan pola-pola seperti ini.

“Kita menyesalkan, sepertinya Bawaslu tidak peduli dengan kondisi yang sudah tersebar luas di masyarakat ini. Seharusnya Bawaslu ini pro aktif, karena dia ada sampai di tingkat kecamatan ada Panwascam dan lainnya, harus mereka pro aktif menghentikan ini,” kata Idrus, Minggu (25/3/2018).

Menurut Idrus, pihaknya mendukung paslon membantu masyarakat, tetapi tidak melakukan jual beli suara. Dirinya juga berterimakasih sekali kepada masyarakat yang telah melek dan memberitahukan kepada khalayak ramai soal ini.

Menanggapi hal itu, anggota Bawaslu Sumut Herdi Munthe menegaskan pihaknya akan menelusuri kebenarannya.

“Mesti ditelusuri dulu, apakah ibu itu berpose saja memegang itu barang lalu fotonya disebar. Itu perlu ditelusuri lah,” katanya.

Menurut Herdi, jika benar beras tersebut sudah diedarkan, maka ada perbuatan yang mengarah pada dugaan memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih. “Kita telusuri dulu lah,” pungkasnya.

Exit mobile version