Final Piala Dunia 2018: Pertemanan yang akan jadi Permusuhan

Share this:
Final Piala Dunia Rusia 2018 Prancis vs Kroasia.

RUSIA, BENTENGTIMES.com – Partai puncak Piala Dunia 2018 antara Timnas Prancis kontra Kroasia akan menghadirkan satu segmen pertempuran yang menarik. Hal itu berlatar jalinan pertemanan di level klub yang bakal berubah menjadi permusuhan kala berada di atas rumput Stadion Luzhniki Stadium, Moskow, Minggu (15/7/2018) malam WIB.

Pada pertandingan ke-64 sepanjang perhelatan Rusia 2018 tersebut, kreasi seni teman ketika berjibaku di pentas liga domestik, bakal beradu kala membela panji negara. Itulah yang terjadi ketika para persona kunci Prancis dan Kroasia akan membawa negara mereka mencetak sejarah.

(BACA: 10 Fakta Menarik Final Piala Dunia, 2 Negara Ini Paling Sering Ketemu)

Yup, sejarah baru akan menjadi milik Prancis dan Kroasia jika mengangkat trofi Piala Dunia 2018 di Moskow. Prancis akan menambah gelar juara dunia menjadi dua, sementara Kroasia akan mengejutkan jagad raya andai bisa merengkuh prestasi mengesankan sebagai jawara untuk kali pertama.

“Kami hanya ingin fokus pada permainan sendiri, karena saya yakin di antara kami tak ada lagi rahasia. Satu yang pasti, konsistensi akan menjadi kunci, termasuk mental di dalamnya,” sebut Blaise Matuidi, gelandang Prancis, seperti dirilis France Football, Sabtu (14/7/2018).

Ungkapan Matuidi terkait tak ada lagi yang perlu ditutup-tutupi sangat beralasan. Deretan pemain kunci Prancis dan Kroasia sudah saling mengenal karena sepanjang musim lalu berjuang bareng di level klub. Hal itu terjadi pada Luka Modric dan Mateo Kovacic yang bekerja keras bersama Raphael Varane di Real Madrid.

Selain itu ada juga gelandang Kroasia Ivan Rakitic yang saling mengenal dengan bek Prancis asal Barcelona, Samuel Umtiti. Sedangkan para pejuang berlabel Atletico Madrid ada pada Šime Vrsaljko (Kroasia) dan Antoine Griezmann – Lucas Hernández.

Status saling mengenal membuat mereka tak segan saling memberi pujian jelang final Piala Dunia 2018. Luka Modric dan Ivan Rakitic misalnya, menyebut area belakang Prancis bakal menjadi pekerjaan rumah terbesar mereka di Moskow.

Gambaran Kekuatan

Maklum, duo palang pintu, Samuel Umtiti – Raphael Varane, sudah membuktikan diri berstatus benteng tangguh. “Saya pikir Varane sangat berkembang, dan dia semakin sulit kami lewati,” tegas Modric. Sedangkan Rakitic mengakui sosok Umtiti punya kelebihan dalam membaca situasi.

Sementara Varane tak malu menyebut Luka Modric sebagai satu di antara pemain terbaik pada Piala Dunia 2018. Status kreator dan inisiator setiap bola yang hendak mengarah ke area lawan, menjadi bukti.

“Modric, juga Rakitic dan Perisic, memiliki segalanya untuk mengatur bola. Kondisi itulah yang harus kami waspadai sejak awal, sehingga tak harus terus tertekan,” sebut Varane.

Ragam pujian tersebut diamini banyak pihak. Satu di antaranya datang dari Kolumnis The Guardian, Andy Roxburgh. Ia menganggap, Kroasia bakal bergantung pada ‘keindahan seni’ Modric, sementara Prancis menggantungkan asa pada keseimbangan dua bek tengah, Varane – Umtiti.

Share this: