Alamak! PSMS Dapat Pengurangan Poin dari FIFA karena Tunggakan Gaji Pemain

Share this:
BMG
Para pemain PSMS Medan saat mengikuti latihan rutin di Stadion Mini Kebun Bunga, Medan, belum lama ini.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Klub PSMS Medan mendapat sanksi berupa pengurangan poin sebanyak tiga poin dari induk organisasi sepak bola tertinggi di dunia FIFA karena menunggak bayar gaji pemain. Manajemen Tim Ayam Kinantan julukan PSMS telah menerima surat dari PSSI menindaklanjuti perihal implementasi putusan FIFA Disciplinary Committee.

Ada dua poin yang disampaikan pada surat PSSI nomor:738/UDN/400/II-2019. Pertama, PSMS mendapat hukuman pengurangan poin pada kompetisi Gojek Liga 1 2018. Kedua, implementasi pengurangan poin itu pada klasemen Liga 1 2018.

Sekretaris Umum PSMS Julius Raja mengatakan, sejatinya PSMS mendapat pengurangan sembilan poin. Namun, pengurangan menjadi tiga poin lantaran sudah melunasi gaji dua pemain, yakni atas nama Alberto Ramon Sosa Model dan Moise Dario Maldonado Ovelar.

“Semestinya pengurangan 9 point. Tapi karena kami sudah membayar dua pemain beserta uang untuk lawyer-nya dari Paraguay makanya jadi tinggal tiga poin. Tinggal satu pemain lagi, tapi karena waktu kemarin waktunya mepet dan prestasi PSMS degradasi, maka kami ingin buat surat lagi ke FIFA,” ujar Julius Raja, Selasa (9/4/2019).

Jadi, kata Julius Raja, ada tiga pemain asing zamannya Indra Sakti yang belum dibayar. Pertama, Alberto Ramon Sosa Morel.

“Yang ini sudah kami lunasi pada Oktober 2018,” ujarnya.

BacaPSMS Minta agar Suporternya Dihukum PSSI

Kedua, sambung Julius Raja, pemain atas nama Moise Dario Maldonado Ovelar, juga sudah dilunasi pada Oktober. Berikut juga dengan biaya lawyer-nya dari Paraguay Jorge Louis Galiano. Ini terdaftar di komite disiplin FIFA No sengketa 160445 dan no 160446.

“Sedangkan satu lagi pemain yang belum dilunasi adalah Rolon Dacak Edgar Enrique. Ini no sengketa 160443. Dan ini yang dikurangi nilai 3,” terangnya.

BacaSuporter Meninggal Dunia saat Mau Nonton PSMS Medan

Mengenai hal ini, Manajemen PSMS juga sejatinya terus melakukan komunikasi dengan FIFA. Mengingat persoalan penunggakan gaji pemain bukan terjadi saat era sekarang, melainkan zaman 2013-2014.

“Kami hanya menjelaskan bahwa persoalan ini bukan zamannya kami atau PT Kinantan Medan Indonesia. Ini terjadi pada tahun 2013 2014. Kami sudah komunikasi langsung dengan komisi disiplin FIFA. Dan, mereka tetap pada keputusannya, apabila tidak membayar. Sehingga imbasnya ya sekarang ini tahun 2018,” ungkap pria yang akrab disapa King ini.

Share this: