Pantau Antisipasi Pandemi COVID-19 di Karo Melalui Teleconference

Share this:
BMG-ERIANTO PERANGIN-ANGIN
Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Ketua Moderamen GBKP Pdt Agustinus serta sejumlah kepala OPD melakukan teleconference guna memantau perkembangan penanganan COVID-19.

Sementara Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan menyampaikan terima kasih atas usaha camat yang sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa. “Segala sesuatu mengenai virus corona ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Iriani menilai, langkah ini sangat baik dan agar terus berkelanjutan ke daerah lainnya, agar masyarakat merasa nyaman dan tenang, tidak ada lagi isu yang meresahkan warga.

BACA: Ini Obat Ajaib dari Jepang yang Mampu Membasmi Virus Corona

Pada kesempatan yang sama, Ketua Moderamen GBKP Pdt Agustinus Purba meminta agar para camat memonitor lebih lanjut kegiatan beribadah umat Kristiani. Lebih lanjut disampaikan, terkait ibadah, Pdt Agustinus menyerahkan kepada pemerintah camat untuk menentukan apakah dapat beribadah dengan berkumpul di gereja atau beribadah di rumah.

Dia juga mengimbau agar jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) jangan percaya atas isu yang sumbernya tidak jelas, dan jangan posting berita terkait COVID-19 yang dapat meresahkan masyarakat yang belum tentu kebenarannya.

Menanggapi tanya jawab tersebut, Ketua Gugus Penanganan Virus Corona Ir Martin Sitepu menjelaskan agar selalu waspada dan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat agar jangan pernah percaya isu yang berkembang dari media sosial (medsos) atau dari seseorang yang menghembuskan isu ada warga Karo positif virus corona.

“Jangan percaya hoaks, tetaplah tenang dan jangan panic. Khusus Kabupaten Karo, belum ada warga kita terindikasi positif COVID-19. Untuk itu, hari ini saya selalu ketua gugus tugas telah membuat surat edaran kepada seluruh kepada masyarakat Karo melalui camat agar setiap daerahnya melakukan pendataan perusahaan asing dan perusahaan lokal untuk kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan. Secara mandiri serentak dilakukan dalam minggu ini, dimulai hari Kamis, Jumat dan Sabtu,” jelasnya.

BACA: Tujuh Instruksi Kesiapsiagaan Hadapi Virus Corona, Terkelin: Jangan Panik!

Martin menambahkan, sesuai koordinasi dengan Dinas Parawisata, bahwa semua objek wisata di Karo untuk sementara ditutup untuk membatasi penyebaran virus corona guna memutus mata rantai virus tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan drg Irna Safrina Meliala menyebut bahwa penularan virus corona bukan melalui udara tapi melalui manusia dan benda. “Hal ini yang perlu kita jaga. Tangan kita jangan sembarangan memegang benda atau berinteraksi dengan seseorang lalu kemudian tangan kita memegang mata, hidung, mulut dan wajah,” jelasnya.

“Cuci tangan sesering mungkin dan batasi interaksi denga setiap orang. Hal ini sudah ada aturan social distancing, atur jarak dan hindari tempat keramaian, ini sudah cukup untuk kita memutus mata rantai penyebaran virus corona,” ujarnya.

Dia juga meminta agar camat menyampaikan ke seluruh masyarakat bahwa saat ini tidak ada pembagian masker sebagaimana tudingan kepada pemerintah yang mengatakan tidak mau membagi masker.

“Jujur, masker yang kita miliki sangat terbatas, tinggal untuk para medis RSUD dan puskesmas yang tersebar,” ujarnya.

“Kebutuhan masker dipergunakan hanya untuk orang sakit, sebab penularan virus bukan melalui udara. Ini harus diketahui masyarakat. Jadi tidak perlu sekali masker itu,” imbuhnya.

Share this: