Ada Tembok Penahan Sepanjang Titik Rawan Longsor, Makin Nyaman ke Berastagi

Share this:
ERIANTO PERANGINANGIN-BMG
Tembok Pembatas Tanah yang dibangun sepanjang jalan kawasan perbukitan Jalan Lintas Medan Berastagi yang rawan longsor. Foto ini diabadikan Minggu (26/1/2020).

KARO, BENTENGTIMES.com– Kekhawatiran banyak orang terhadap akan terjadinya macet akibat tanah longsor di jalan lintas Medan-Berastagi, perlahan mulai berkurang. Sekarang, tembok penahan telah dibangun di sepanjang titik rawan longsor. Dengan demikian, para pengguna jalan pun semakin nyaman saat bepergian ke Berastagi, salahsatu objek wisata andalan Sumatera Utara itu.

Amatan BENTENG TIMES, Minggu (26/1/2020), selain tembok penahan, bahu jalan juga semakin lebar, khususnya di seputaran Desa Doulu simpang pemandian air panas menuju Berastagi hingga menuju Taman Hutan Raya (Tahura), Kecamatan Berastagi.

Selain lebar, bangunan yang bersumber dari APBN ini dilengkapi saluran pipa air. Sehingga, jika sewaktu-waktu volume air tinggi maka dapat dialirkan ke parit. Selama ini, lokasi itu termasuk paling rawan terjadi longsor sehingga sering terjadi kemacetan arus lalu lintas.

Salahseorang warga sekitar Ardi Sembiring menyampaikan terima kasih atas dibangunnya tembok penahan tersebut. Dengan adanya tembok penahan itu sedikit telah mengobati kekhawatiran publik karena selama ini para pengendara seringkali dihantui rasa was-was setiap kali melintasi jalan tersebut.

“Dengan adanya tembok penahan ini, kita pun merasa nyaman saat melintas. Kalau sewaktu-waktu terjadi longsor, maka kecil kemungkinan memakan korban jiwa karena sudah ada tembok penahan untuk menopang material longsor,” ujarnya.

Sekadar diketahui, anggaran dana proyek tembok penahan tersebut ditampung di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Medan, dengan pagu sebesar Rp3.007.363.000. Sementara, pelaksana proyek CV Bangun Pemuda Grup.

BacaRamai Pengguna Jalan, Saatnya Terminal Berastagi Miliki JPO

Apresiasi juga disampaikan Robet Ginting, pemerhati pembangunan Jalan Jamin Ginting. Ia berharap bangunan tersebut sesuai kokoh dan dengan spesifikasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan publik untuk jangka waktu lama.

Ungkapan terima kasih juga datang dari Kasat Lantas Polres Tanah Karo AKP A Ridwan Harahap. Ia menyadari kehadiran tembok penahan itu telah membantu meringankan tugas mereka terutama pada waktu hari libur dan hari-hari raya besar keagamaan.

BacaAksi Penanaman Seribu Bunga di Berastagi, Menjaga Kota Agar Tetap Indah

Oleh sebab itu, dia berharap dengan adanya tembok penahan tersebut dapat mencegah terjadinya longsor sehingga tidak sampai mengakibatkan macet berkepanjangan di sepanjang jalan lintas Medan-Berastagi.

Ia menyampaikan bahwa jalur Medan-Berastagi termasuk ruas jalan padat kendaraan. Sebab yang melintasi jalan tersebut bukan hanya warga Tanah Karo sekitarnya, melainkan juga dilintas warga dari Dairi, Pakpak, Samosir, sebagian Simalungun dan Aceh.

Share this: