Program PAM SIMAS Dikerjakan Asal-asalan, Uang Negara Dinilai ‘Dimalingi’

Share this:
BMG-PELITA MONALD GINTING
Sekjen GM FKPPI Kabupaten Karo Soni Husni Ginting saat menemui PPK Program PAM SIMAS III Ramses Lumbantoruan di ruangannya, Senin (24/6/2019).

KARO, BENTENGTIMES.com – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAM SIMAS) di Kabupaten Karo dinilai patut dicurigai dan terkesan dikerjakan asal-asalan. Bahkan, atas kondisi tersebut, uang Negara dinilai ‘dimalingi’ oleh oknum-oknum tertentu.

Sekjen GM FKPPI Kabupaten Karo Soni Husni Ginting menerangkan bahwa program ini merupakan salah satu program andalan nasional (pemerintah dan pemerintah daerah) untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

BACA: Program PAM SIMAS III Rp350 Juta Sia-sia, Warga Desa Lingga Muda Tak Bisa Nikmati Air Bersih

Namun, yang terjadi saat ini, ada beberapa permasalahan di pengerjaan Program PAM SIMAS III tahun 2017/ 2018, seperti pengerjaan PAM SIMAS III di Desa Lingga Muda, Kecamatan Laubaleng di Tahun Anggaran 2017 yang sampai saat ini belum berfungsi sama sekali.

Selain itu, pengerjaan PAM SIMAS III tahun anggaran 2018 di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe, dari hasil cek lapangan, juga belum berfungsi secara utuh sesuai target yang diharapkan.

“Ini baru dua. Nanti kita akan telusuri semua,” kata Husni.

Sementara, Ramses Lumbantoruan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman Rakyat Kabupaten Karo menyatakan bahwa program PAM SIMAS III tahun anggaran 2018 sampai saat ini belum ada serah terima laporan pertanggung jawaban kegiatan pekerjaannya.

Ramses mengatakan, memang pengerjaan sudah selesai seratus persen, tetapi terkait temuan yang disampaikan tersebut belum ada mereka terima laporan resmi dari desa terkait.

BACA: Hari Air Sedunia, Aqua Gelar Lomba Melukis Mural

“Dan, itu merupakan tanggung jawab pihak konsultan. Perlu saya sampaikan, saya PPK tahun anggaran 2018. Kalau untuk 2017, itu dari Dinas Cipta Karya,” ujarnya.

Share this: