Proyek Jalan Provinsi Tak Kunjung Selesai, Massa Desak Kepala UPT Gunungsitoli Mundur

Share this:
BMG-ADI LAOLI
Puluhan warga Desa Lolofaoso Lalai dan Desa Fadoro Hunogoa, Kecamatan Hiliserangkai, Kabupaten Nias, bersama Ormas MAHKOTA Kepulauan Nias berunjukrasa di halaman kantor UPT Gunungsitoli.

Massa juga menuntut UPT Gunungsitoli bertanggungjawab atas kerugian, baik bersifat materil maupun immateril yang dialami oleh masyarakat, karena kelalaian kepala UPT Gunungsitoli sehingga rekanan proyek tersebut kontraknya diputus.

Menurut pimpinan aksi, selain ruas jalan provinsi yang tak kunjung selesai dikerjakan dan kini dampaknya datangkan wabah penyakit, terdapat juga dugaan indikasi penyimpangan pengelolaan anggaran pemeliharaan rutin ruas jalan provinsi se-Kepulauan Nias tahun anggaran 2018 senilai Rp10 miliar lebih.

“Patut kita duga jika dana sebesar itu telah disalahgunakan, sebab setelah kita mengelilingi ruas jalan provinsi di Kepulauan Nias, faktanya terdapat sejumlah titik ruas jalan yang tidak dipelihara, terabaikan dan yang jelas tidak terurus sehingga berpotensi mengancam keselamatan pengendara,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi, puluhan warga dari dua desa tersebut terlihat kecewa, sebab keinginan mereka menemui Kepala UPTJJ Gunungsitoli Ekuator Daeli untuk mendengar jawaban atas keluhan mereka tidak terpenuhi.

Pegawai UPT Gunungsitoli yang menemui massa mengatakan bahwa Ekuator Daeli sedang memenuhi tugas dinas di Medan.

Setelah berorasi lebih dari satu jam, akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib. Pernyataan sikap dan tuntutan aksi pun tidak diserahkan kepada staf yang mewakili Ekuator, masyarakat berencana dalam waktu dekat akan langsung menyampaikannya kepada Gubernur Sumatera Utara di Medan.

Share this: