Benteng Times

Usai Musrenbang, Bupati Karo Ajak Anggota DPRD Tinjau Rencana Lokasi Pengorekan Drainase

Bupati bersama anggota DPRD meninjau rencana lokasi pembuatan gorong-gorong antara perbatasan Jalan Tongkoh Kecamatan Dolat Rayat dengan perbatasan Desa Barusjulu, Kecamatan Barusjahe.

KARO, BENTENGTIMES.com – Musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) RKPD Kabupaten Karo 2020 Kecamatan Dolat Rakyat dan Kecamatan Barusjahe, Selasa (12/2/2019) di Kantor Camat Dolat Rakyat Lau Gendek, akhirnya membuahkan hasil.

Salah satu usul warga yang disampaikan adalah pembuatan gorong-gorong antara perbatasan Jalan Tongkoh Kecamatan Dolat Rayat dengan perbatasan Desa Barusjulu, Kecamatan Barusjahe, yang tidak ada sama sekali, sehingga jalan sering kebanjiran.

“Akibatnya, jalan jadi berlubang,” ujar Kepala Desa Barus Julu Hemat Barus.

BACA: Hadir di Musrenbang Kecamatan Kabanjahe, Ini Pesan Penting Bupati Karo

Usai musrenbang, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH menindaklanjuti aspirasi Hemat Barus dengan mengajak DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, Abdi Depari dan Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, Kepala PUPR Ir Paten Purba dan Camat Dolat Rayat Leo Girsang, Camat Barusjahe Kalsium Sitepu, meninjau langsung ke lapangan.

“Mari kita tinjau bersama dan kita lihat, apa benar parit di sekitar jalan perbatasan Tongkoh dengan Desa Barusjulu tidak ada sama sekali. Kalau tidak berfungsi, berarti masih ada paritnya. Ini yang harus kita pastikan,” kata Terkelin, Senin (12/2/2019) pukul 15.30 WIB.

Saat berada di lokasi, Terkelin mengatakan bahwa wajar jalan ini cepat rusak dan hancur, karena parit tidak ada.

BACA: Warga Hibahkan Ladang Secara Sukarela Buat Jalan Alternatif Urai Macet Berastagi

“Jalan yang kita tinjau ini memang sudah kita serahkan penanganannya ke provinsi. Sudah wewenang provinsi. Namun untuk drainase ini, kita akan kerjakan dan kita turunkan alat berat dari PUPR untuk membuka parit baru. Jika hujan turun, parit sudah dapat berfungsi menampung air,” terangnya.

Sementara, Anggota DPRD Karo Abdi Depari mendesak bupati segera menuntaskan pembuatan parit ini. Menurutnya, tidak perlu anggaran dulu saat ini, hanya butuh alat berat untuk mengorek tanah dan membentuk jalur parit, agar ada saluran yang menampung air jika hujan datang. Juga ada aliran limbah dari pemukiman warga dan semuanya dapat masuk ke parit jika sudah ada jalurnya.

“Harapan saya, ke depan pihak PUPR sudah bisa bekerja. Kasihan rakyat. Ini hal sepele, tapi mengganggu kenyamanan masyarakat. Jadi jangan tunggu lama lagi. Kalau bisa secepatnya kerjakan,” tegas Abdi.

Senada disampaikan Thomas Joverson Ginting. Dia meminta Pemkab segera merespon keluhan warga.

“Kita sudah lihat sendiri, parit dan drainase tidak ada. Akibatnya air akan tergenang di badan jalan dan di depan rumah warga,” ujarnya.

Dikatakan, genangan air ini dapat menimbulkan kerusakan jalan. Selain itu, genangan ini juga jadi tempat nyamuk bersarang dan dapat menyebabkan penyakit.

Masih di lokasi tersebut, Camat Barusjahe Kalsium Sitepu didampingi Camat Dolat Rayat mengatakan bahwa mereka siap melobi masyarakat yang terganggu jalan jembatan ke rumahnya apabila proses pengorekan parit dilakukan.

Exit mobile version