Benteng Times

Keluarga Korban Minta Dibangunkan Tugu, Pemerintah Menyanggupi

Bupati Simalungun JR Saragih saat memaparkan proses penanganan keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang hilang di dasar Danau Toba.

SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Bupati Simalungun JR Saragih dalam paparannya pada rapat bersama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa setelah menggelar pertemuan dengan para keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun, telah disepakati bahwa pencarian dihentikan.

Keluarga korban akhirnya mengikhlaskan musibah tersebut dengan berbagai pertimbangan, di antaranya jika dilakukan evakuasi kemungkinan terburuk jasad para korban akan rusak sehingga sulit dikenali.

(BACA: Tabur Bunga Tandai Penghentian Pencarian Korban di Danau Toba)

Namun, masih kata JR, pihak keluarga korban meminta agar dibuatkan tugu untuk mengenang musibah kapal tenggelam tersebut terutama para korban hilang.

“Dan kami telah menyiapkan lokasinya seluas kurang lebih 10 x 20 meter di dekat Dermaga Tigaras,” ujar JR Saragih.

Nantinya, kata JR, nama-nama korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun akan diabadikan di Tugu tersebut.

(BACA: Bupati Minta Keluarga Ikhlaskan Korban di Danau Toba, Ini Pertimbangannya…)

Selanjutnya, Selasa (3/7/2018) akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Tugu. Kemudian lanjut acara ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

Lanjut JR, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Jasa Raharja, kaitannya untuk uang santunan terhadap para keluarga korban kapal tenggelam yang hilang di Danau Toba.

JR menyebutkan, untuk satu orang meninggal dunia akan mendapatkan uang santunan dari Kementerian Sosial sebesar Rp15 juta, Jasa Raharja Rp50 juta dan dari Pemkab Simalungun sebesar Rp2 juta.

Kendati pencarian dihentikan, namun JR mengatakan pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Basarnas Kabupaten Simalungun dan instansi terkait untuk tetap melakukan pemantauan di lokasi kejadian.

“Kalau nanti ada penemuan jasad korban hilang akan dievakuasi, seterusnya diidentifikasi dan akan diserahkan ke keluarga korban,” ucapnya.

JR juga mengungkapkan, dari musibah ini ada 21 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, 3 orang meninggal dunia, selebihnya sekitar 164 orang dinyatakan hilang.

Untuk tiga jenazah yang sudah ditemukan, setelah diidentifikasi jenazahnya sudah diserahkan kepada keluarga korban. Ada yang ke Aceh, Binjai dan ada yang di Kabupaten Simalungun.

JR mengungkapkan, sejak awal kejadian Senin (18/6/2018) lalu, pihaknya bersama-sama dengan Tim Basarnas, KNKT, TNI AL telah bekerja maksimal menyisir perairan Danau Toba, termasuk dengan melakukan penyelaman.

Basarnas dengan 2 Kapal Ferry terus melakukan upaya pencarian dengan penyapuan di dalam perairan Danau Toba, sejak H7+3+3+1, dan Minggu (1/7) sekira pukul 17.00 WIB, masih terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang berposko di Pelabuhan Tigaras. Adapun alat dipakai menggunakan jaring pukat harimau. Kemudian dibantu robot air atau ROV.

Exit mobile version