Azan Berkumandang, Sihar Hentikan Pembicaraan

Share this:
Sihar Sitorus saat menyapa warga di Lapangan Sepakbola Jalan Besar Negeri Lama, Desa Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (13/6/2018).

LABUHANBATU, BENTENGTIMES.com – Kebiasaan terpuji terlihat dari Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus yang menghentikan pembicaraan ketika azan berkumandang.

Saat Sihar menjelaskan visi dan misinya di hadapan warga di Lapangan Sepakbola Jalan Besar Negeri Lama, Desa Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (13/6/2018), dia tiba-tiba menghentikan pembicaraan karena menghargai panggilan untuk umat Islam mendirikan sholat.

“Sudah azan ya. Kita hentikan sebentar ya,” ucap Sihar yang berdiri di atas panggung dan langsung menonaktifkan dan menjauhkan pengeras suara dari bibirnya.

(BACA: Sihar Bercita-cita Tingkatkan Kualitas Jalan Penghubung Taput-Labuhanbatu)

Sebelumnya, Sihar mengajak warga untuk memberikan kepercayaan kepada paslon nomor urut 2 itu memimpin Sumatera Utara periode 2018-2023 mendatang. “Saya dan Pak Djarot mohon dukungannya, agar kami bisa bekerja, agar kami bisa berpikir untuk Sumatera Utara,” ujar mantan Expo PSSI ini.

Dalam kesempatan tersebut, pria murah senyum itu menilai bahwa hasil pemetaan tim pemenangan Djarot-Sihar (Djoss), suara dari Labuhanbatu mampu diraih dengan kemenangan hanya dengan selisih 2 persen. “Pemetaan tim, di Labuhanbatu kita unggul. Tapi baru 2 persen (selisih), masih sedikit. Kira-kira berapa persen lagi yang kita butuhkan agar aman?” tanya Sihar.

(BACA: Ini Pesan Menyejukkan Djarot kepada Warga Jawa di Labuhanbatu)

“Kita harus menambah satu persen setiap satu hari, agar kita mutlak menang. Tidak ada keraguan, tidak ada gugatan. Kita harus menang di tempat ini. Walau pun sisa beberapa hari lagi, harus kita maksimalkan sebaik mungkin,” tegasnya.

Sihar mengatakan, Pilgub Sumut yang hanya diikuti dua paslon, kiranya tak membuat masyarakat bingung dalam menentukan pilihannya. Apalagi, siapa pun yang memimpin provinsi ini, sudah menjadi 50 persen untuk menentukan masa depan Sumut.

“Kalau bapak ibu golput, rugi. Hanya dua calon Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut kali ini. Apa pun, siapa pun pilihannya, sudah menentukan setengah dari Sumatera Utara,” pungkasnya.

Share this: