Benteng Times

Djoss Programkan Insentif Rp1,8 Juta Per Tahun untuk Guru Madrasah Swasta

H Djarot Saiful Hidayat pada acara Deklarasi Dukungan Ikatan Guru Madrasah Swasta Sumatera Utara di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Senin (11/6/2018).

LANGKAT, BENTENGTIMES.com – Seluruh guru-guru madrasah swasta se-Sumatera Utara akan memeroleh tambahan penghasilan berupa insentif sebesar Rp1,8 juta per tahun. Ini harapan baru dari pasangan DJOSS (H Djarot-DR Sihar) untuk membantu kesejahteraan para guru-guru madrasah swasta di Sumatera Utara.

Hal itu diungkapkan H Djarot Saiful Hidayat dalam acara Deklarasi Dukungan Ikatan Guru Madrasah Swasta Sumatera Utara, bertempat di halaman rumah warga di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Senin (11/6/2018).

Selama ini, menurut Djarot, pendapatan yang diperoleh guru-guru madrasah swasta relatif sangat kecil. Sementara perananan para guru madrasah swasta ini sangat strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) terkhusus anak-anak generasi penerus bangsa.

(BACA: Djarot Juga Punya Program untuk Guru Ngaji, Ini Dia…)

“Ini tentu tidak adil bagi mereka. Oleh sebab itu pemerintah harus hadir,” ujar pemimpin sarat pengalaman ini.

“Bukan apa-apa. Ini tanggung jawab pemerintah. Tugas pemerintah itu melayani,” ujarnya lagi yang disambut tepuk tangan meriah para guru honorer.

Djarot mengungkapkan, pemberian insentif tambahan itu terinspirasi ketika bertemu guru-guru madrasah di Desa Harapan Baru, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, belum lama ini.

(BACA: Mau Sekolah, Mau Berobat, Mau Sejahtera? Tak Usah Khawatir, Djoss akan Siapkan)

Saat itu, guru-guru madrasah menyampaikan aspirasi ke Djarot bahwa honornya hanya berkisar Rp150 ribu per bulan. Bak gayung bersambut, pasangan Djarot-Sihar kemudian memutuskan memberikan insentif sebagai penghasilan tambahan sebesar Rp1,8 juta per tahun. Dan, dananya ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru honor madrasah.

“Insentifnya langsung masuk ke rekening empat bulan sekali, biar tak ada pemotongan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Djarot, setiap guru-guru honorer itu nantinya akan memegang Kartu Sumut Keluarga Sejahtera (KSKS).

Dikatakan, pemberian insentif itu juga sekaligus sebagai salahsatu cara pemerintah untuk mengevaluasi kinerja para guru-guru honorer. Apakah betul-betul mengajar sesuai dengan komitmen bersama membangun Islam yang betul-betul Rahmatan Lil Alamin.

“Mendidik watak dan karakter yang betul-betul Islam yang penuh dengan kasih sayang,” ucapnya.

Masih tentang pendidikan, Djarot juga menyinggung program andalan lainnya bersama DR Sihar PH Sitorus di bidang pendidikan, yakni Kartu Sumut Pintar (KSP). Dengan program ini, setiap pelajar SMA/SMK dan Aliyah dari keluarga tak mampu akan menerima bantuan sebesar Rp1,2 juta per tahun.

Kemudian jika berprestasi dan ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) akan menerima beasiswa sebesar Rp12 juta per tahun.

Pengurus Ikatan Guru Madrasah Sumut Kamaludin mengatakan inilah saatnya memilih pemimpin yang betul-betul memperhatikan kesejahteraan guru-guru madrasah.

“Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Jangan lupa tanggal 27 Juni 2018, pilih DJOSS,” imbaunya.

Amatan BENTENGTIMES.com, acara berlangsung sederhana. Djarot Saiful Hidayat bersama Ustad H Thamrin dan Ketua Tim Pemenangan H Djumiran Abdi yang ikut mendampingi berbaur dengan guru-guru madrasah dengan duduk bersila beralaskan tikar di bawah nangka dan rambutan.

Salah seorang guru honorer madrasah swasta Sendang Rejo nyeletuk: “Jadi ini (terpilih). Orangnya sejuk.”

Di penghujung acara, H Djarot Saiful Hidayat mengikat kontrak politik sebagai bentuk keseriusannya dengan Ikatan Guru-guru Honorer Madrasah swasta, Lembaga Persaudaraan STM Sumut, Forum Perwiridan Sumut. Acara deklarasi ini digagas Ismail Marzuki, Koordinator DJOSS Paten.

Exit mobile version