Kantor DPD IPK Dairi Diserang Oknum TNI, Ketua Satgas dan Wartawan Dikeroyok

Share this:
Kondisi kantor DPD IPK Dairi pasca serangan oleh sejumlah oknum TNI.

SIDIKALANG, BENTENGTIMES.com – Wajah institusi TNI tercoret akibat ulah sejumlah personelnya yang menyerang kantor DPD IPK Kabupaten Dairi.

Akibatnya, kontributor MetroTV wilayah Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat dan Samosir, Rudianto Sinaga serta Ketua Satgas DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Dairi Foreman Tobing dan Sekretaris DPD IPK Dairi Rikson Purba mengalami luka-luka setelah dikeroyok sejumlah anggota TNI AD dari Yonif 125 Simbisa Kompi C Sidikalang Kabupaten Dairi.

Pengeroyokan oleh belasan oknum anggota TNI itu terjadi Rabu (30/5/2018) sekira pukul 21.00 WIB, di Kantor DPD IPK Dairi, Jalan Pahlawan, Sidikalang. Foreman Tobing kepada wartawan, Kamis (31/5/2018) menerangkan, malam itu dia ditelepon oknum anggota TNI Prada FA untuk menanyakan posisi.

(BACA: Pendukung Paslon Bupati Bentrok di Kantor Golkar Kabupaten Dairi)

Foreman mengaku sedang di rumah makan Padang Raya. Menurut Foreman, dia menerima kata-kata kasar via telepon. Usai makan, Foreman duduk di teras rumah Poltak Sinambela, di sebelah kantor IPK bersama Sekretaris IPK Ersikson Purba dan Rudi Anto Sinaga.

Tiba-tiba, FA dan rekannya datang naik sepedamotor. Diperkirakan, jumlah sepeda motor 10 unit. Tanpa banyak tanya, ia dipukul bertubi-tubi. Erikson Purba berusaha melerai namun justru kena bogem.

Masih kata Foreman, oknum tentara itu menghantam pakai knopel (besi bermoncong tajam di tangan), mengeluarkan sangkur dan skopel. Ada juga pakai sebo. Knopel diarahkan ke tubuh Foreman. Pemuda ini hanya mampu bertahan menutup wajah.

Disebutkan, motif pengeroyokan bermula dari Sumbul, Minggu (27/5/2018). Kala itu, pasangan calon Bupati/Wakil Bupati nomor urut 1 Depriwanto Sitohang-Azhar Bintang kampanye di lapangan sepakbola.

Hari itu juga, pendukung Paslon Bupati nomor urut 2 Eddy Kelleng Ate Berutu-Jimmy Andrea Lukita Sihombing meluncur naik mobil dari arah timur menuju Sidikalang.

Di belakang rombongan melaju 2 sepedamotor yang dikendarai FA dan rekannya dengan 2 kendaraan sepedamotor. Saat pendukung kandidat nomor urut 2 melintas mengacung-acungkan jempol no 2, mereka ada di lokasi sebagai pendukung no urut 1.

Tak lama berselang, FA balik lagi ke atas atas. Sempat terjadi cekcok dengan pendukung Depri-Azhar dan pengemudi mobil Avanza peserta kampanye. Foreman berusaha melerai dan bertanya, bukanlah FA adalah tentara?

“Patut diduga, penganiayaan dan perusakan ini berhubungan dengan Pilkada,” ujar Foreman.

Rudianto Sinaga mengaku turut jadi sasaran. Dia tidak tahu persoalan apa. Rudi dibogem sejumlah pria mulai dari kantor IPK hingga Indomaret. Dia berusaha minta tolong tetapi tak ada bantuan. Peliput berita ini lolos lantaran melarikan diri di depan Indomaret.

Ketika Foreman dikeroyok, dia spontan mengambil handphone. Rudi menyebut dirinya wartawan, namun justru dihajar.

Petugas di Subdenpom membenarkan telah menerima pengaduan Foreman. Visum sudah diambil. Pengambilan keterangan berakhir Kamis (31/5/2018) pukul 04.00 WIB.

Saat wartawan mendatangi markas Kompi C untuk konfirmasi kejadian, sejumlah anggota menyarankan agar wartawan menunggu. Pasalnya, pimpinan satuan sedang ada tamu membicarakan kejadian malam itu.

Share this: