Benteng Times

Bukan Go-Jek atau Grab, Ini Aplikasi Antar Jemput Online yang Lagi Trend di Sibolga

SIBOLGA, BENTENGTIMES.com – Aplikasi layanan antar jemput barang dan makanan buatan anak bangsa kini terus hadir. Tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga di daerah-daerah. Berkat teknologi, masyarakat di daerah-daerah juga bisa menikmati layanan antar jemput secara.

Di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, anda kini tak perlu ‘galau’ jika ingin makan enak tapi nggak mau keluar rumah. Semuanya bisa dilakukan lewat pemesanan online dan driver akan mengantar makanan ke rumah.

Semua kemudahan itulah yang diberikan oleh layanan Siogek. Layanan aplikasi antar jemput makan dan barang yang dikembangkan salah satu putra Sibolga, Budi Tarihoran.

“Aplikasi sudah launching sejak 3 Maret 2018. Aplikasi antar jemput khusus antar barang dan makanan,” kata Budi, Sabtu (14/4/2018).

Menurut Budi, penamaan Siogek disemangati identitas daerah Sibolga Tapteng. Siogek bagi masyarakat pesisir di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah diketahui penyebutan kepada kakak laki-laki atau abang yang lebih tua atau tak jarang digunakan sebagai panggilan akrab bagi teman dalam keseharian.

“Kenapa nama Siogek, karena lebih enak untuk penyebutannya dan identik dengan daerah kita (Sibolga dan Tapteng-red)” jelas Budi.

Dikatakan, ide aplikasi ini sudah dirancang sejak 2013 lalu dan baru tahun ini dapat terealisasi. Kendati masih baru, sejak dilaunching Maret lalu, Siogek telah meraup konsumen sebanyak 1.300 pelanggan.

Budi menambahkan pihaknya optimis usaha ini akan prospektif meraup untung. Pasalnya, dengan memanfaatkan jasa pengantaran barang menggunakan Siogek, para pelanggan dipermudah mendapatkan makanan atau barang yang diinginkan saat cuaca tak mendukung untuk keluar rumah.

“Optimis karena bisa membantu orang-orang yang gak sempat keluar rumah. Apalagi di waktu hujan atau suhu yang sangat panas,” kata Budi.

Dari sisi harga, Siogek menawarkan harga jasa yang terjangkau, yakni Rp2.500 saja per 1 kilometer jasa pengantaran. Bagi driver yang bergabung, bagi hasil yang diterapkan hanya sebesar 10 persen.

“Jadi jika driver dapat ongkir Rp10.000, kita cuma terima Rp1.000,” jelas Budi.

Ditambahkan, usaha jasa pengantaran ini akan terus dikembangkan dan direncanakan akan ekspansi ke beberapa daerah bahkan di luar provinsi Sumut.

“Kita juga ada rencana ekspansi tahun ini ke 5 kabupaten dan kota di Sumut dan Riau,” ujar Budi.

Exit mobile version