Petugas Damkar Meninggal saat Padamkan Api di Tapteng

Share this:

TAPTENG, BENTENGTIMES.com – Kebakaran hebat menghanguskan dua unit rumah di Lingkungan I Pardagangan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kamis (12/4) pukul 11.00 WIB. Satu orang yang merupakan petugas pemadam kebakaran (damkar) meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Informasi dihimpun dari Kepala Lingkungan I Perdagangan Lubuk Tukko Safar Sitompul, dua rumah yang terbakar adalah milik Riris Panggabean (55) yang dikontrakkan kepada dua kepala keluarga, yakni Dedi Rinaldi Harahap (28) dan Japaruddin (42).

Dia menjelaskan, kebakaran pertama kali diketahui salah seorang anak pengontrak rumah tersebut, yang melihat percikan api berasal dari salah satu barang elektronik yang terletak di bagian dapur rumah.

“Kejadiannya siang tadi. Ketika anak pengontrak rumah bernama Nadia melihat percikan api tiba-tiba membesar. Dia kemudian lari minta tolong. Warga sontak berusaha menolong, tapi apinya keburu membesar,” ujar Safar.

Saat api mulai menghabisi rumah itu, sejumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) pun tiba di lokasi kejadian dan berupaya memadamkan kobaran api yang sudah merambat ke rumah sebelahnya.

Namun, di tengah kepanikan memadamkan api, tiba-tiba salah seorang petugas damkar pingsan. Namun pada akhirnya petugas bernama Ibrahim (52) tersebut meninggal dunia di rumah sakit.

“Saat petuga memadamkan api, petugas damkar bernama Ibrahim tiba-tiba jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun akhirnya dia meninggal dunia,” kata Safar.

Petugas Damkar Tapteng berusaha memadamkan api yang melahap dua unit rumah di Lubuk Tukko, Pandan.

Safar menambahkan, semua isi rumah, seperti tempat tidur, lemari, barang-barang elektornik, ijazah, pakaian, dan barang berharga lainnya ludes terbakar.

Terpisah, Kapolsek Pandan Kompol Parohon Tambunan yang dikonfirmasi mengatakan bahwa kebakaran diduga berasal dari arus pendek dari kabel yang berada di rumah korban.

“Kerugian belum bisa kita taksasi, kita masih menunggu pihak korban membuat keterangannya,” ucapnya.

Terpisah, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani yang dihubungi menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya salah seorang petugas Damkar Tapteng yang gugur saat menjalankan tugas memadamkan api.

“Pemkab Tapteng kehilangan pegawainya yang telah berjuang menolong masyarakat. Atas nama Pemerintah Tapteng, turut berduka cita yang sangat mendalam. Selamat jalan pahlawan kami, terima kasih atas jasa dan dedikasimu, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan,” ucap Bakhtiar.

Dan, sebagai penghormatan kepada almarhum, pemerintah akan memberikan penghargaan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku. Dikatakan, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) akan segera membantu kepengurusannya hal-hal seputar keperluan hak-hak keluarga almarhum Ibrahim.

Sementara, Kasat Pol PP dan Damkar Tapteng Hikmal Batubara mengatakan bahwa Ibrahim merupakan Komandan Regu (Danru) pada pemadaman di Lubuk Tukko tersebut.

Dikatakan, saat menjalankan tugas, tiba-tiba Ibrahim jatuh pingsan dan langsung dilarikanke rumah salah seorang warga setempat yang kemudian dibawa ke rumah sakit.

“Warga sekitar bersama rekan-rekan kita langsung mengangkat korban ke salah satu rumah warga. Korban selanjutnya dilarikan ke RSU Pandan, namun nyawa Ibrahim tidak tertolong lagi,” ucapnya.

Dijelaskan, usai jenazah korban dimandikan di RSUD Pandan, langsung dibawa ke rumah keluarganya di Medan untuk dimakamkan.

Diketahui, almarhum Ibrahim meninggalkan 5 orang anak. saat jenazah korban dilepas dari RSUD Pandan menuju Kota Medan, tampak keluarga almarhum dan sejumlah pejabat Pemkab turut memberangkatkan, seperti Kasat Pol PP Tapteng Hikmal Batubara, Kaban PKPAD Tapteng Zabril Abdi Nasution, petugas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran.

Share this: