Macan Tertabrak di Jalinsum Siantar-Parapat

Share this:
metrosiantar
Anak macan yang terlindas di Jalinsum Siantar-Parapat, Nagori (Desa) Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.

SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Ketika melintas di Jalinsum Siantar-Parapat, Nando Sinaga yang mengemudikan mobil tanpa sengaja menabrak seekor anak macan di Komplek Dinas Perkebunan, Nagori (Desa) Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun , Sabtu (3/3/2018) pukul 07.00 WIB.

Saat itu, Nando hendak menjemput pekerja dari Dusun Naga Hulambu, sekira 200 meter dari jalan raya. Namun tiba-tiba Nando mendengar suara seperti ada benda keras yang terbentur di mobilnya, lalu dia turun dan menemukan seekor anak macan akar yang sudah mati akibat tertabrak ban belakangnya.

“Saya sama sekali tak melihat adanya macan yang menyeberang. Sangat disayangkan, begitu saya lihat ternyata macannya sudah mati,” ujar Nando ketika dihubungi via selulernya, Senin (5/3/2018).

Peristiwa ini sontak menggegerkan warga Pondok Bulu. Warga juga khawatir jika induk dan kawanan hewan langka dan dilindungi ini masih berkeliaran dekat pemukiman warga. Sebab, pemukiman warga tak jauh dari tempat kejadian.

(BACA: Dua Minggu Diburu, Harimau Akhirnya Ditemukan, Ditombak Lalu Ditembak)

“Ngeri sekarang ini, jadi khawatir juga sejak ditemukannya macan akar ini. Semogalah tak sampai memakan korban manusia,” ujar Emi Gultom, warga setempat.

Keterangan Kepala BKSDA Wilayah II Seno Pramudita, macan akar yang ditabrak ini masih tergolong anakan. Untuk macan akar dewasa, bisa mencapai berat badan berkisar 50 kg. Sementara, kawasan Pondok Bulu yang dekat dekat dengan kawasan hutan alam memang habitat dari beberapa jenis hewan yang dilindungi, seperti harimau dan macan akar.

“Macan akar adalah hewan yang dilindungi,” terang Seno.

Terkait penemuan macan akar ini, Seno turut prihatin dengan kondisi hutan habitat aslinya yang sudah rusak. Mendekatnya kawanan macan akar ini ke pemukiman warga salah satu faktornya adalah terganggunya habitat aslinya di alam liar.

“Jika hutannya masih baik, pasti kecil kemungkinan hewan liar mendekat kepemukiman,”papar Seno yang juga merasa miris melihat rusaknya hutan di sekitar Pondok Bulu.

Seno juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati, dan jika menemukan macan lainnya agar tidak membunuhnya tapi menghubungi pihak BKSDA.

“Tahun lalu juga sudah ditemukan satu ekor harimau sumatera dewasa yang kena jaring warga. Itu artinya kemungkinan masih besar kawanannya ada di sana. Tolong kalau ada yang melihat, agar jangan dibunuh tapi diserahkan ke kami,”pungkas Seno.

Share this: