Benteng Times

Terkait Pernikahan Sedarah, Beredar Komentar Punguan Aritonang dan Punguan Simanjuntak

Foto pernikahan Juliana Simanjuntak dengan Lucen Aritonang, yang diposting di akun Facebook Dek Yuli S.

RIAU, BENTENGTIMES.com – Berbagai komentar, baik positif maupun negatif, bermunculan di media sosial Facebook terkait pernikahan sedarah antara Lucen Aritonang dengan saudara perempuannya, Erlinda Aritonang, yang pertama kali viral setelah diposting oleh Juliana Simanjuntak (pemilik akun Dek Yuli S), istri Lucen Aritonang.

Seperti pada postingan salah seorang warganet pemilik akun Ahmad Sabban Rajagukguk, Kamis (15/2/2018), dia membagikan kiriman Rion Aritonang yang mengatakan bahwa berita Lucen Aritonang mengawini adek kandungnya adalah hoax.

Postingan yang sama juga diposting Liston Aritonang berupa informasi dari Punguan Toga Aritonang Duri, Riau yang telah mengonfirmasi hal ini langsung kepada Luncen Ricardo Aritonang. Dalam postingan dalam bentuk screenshoot tersebut, Toga Aritonang Duri, Riau, menyebutkan bahwa:

  1. Tidak benar bahwa Lucen Aritonang mengawini ito kandungnya sendiri.
  2. Tidak benar anak ito nya itu adalah anak dari Lucen Aritonang. Anaknya itu adalah anak itonya dari suaminya yang telah meninggal dunia di Medan. Karena suaminya meninggal, maka itonya pergi ke Duri bersama anaknya untuk menumpang di rumah Lucen Aritonang.
  3. Berkaitan dengan kartu keluarga yang berisi nama Lucen, Lastri dan anaknya Lastri, kartu keluarga tersebut dipalsukan oleh Lucen dengan maksud agar ito dan berenya tersebut dapat tanggungan dari perusahaan.
  4. Facebook atas nama Linda yang memposting berita yang viral tersebut, informasinya juga dibuat oleh istri Lucen saudari Yuli Simanjuntak.

Inilah klarifikasi saudara Lucen Ricardo kepada kami tadi malam.

Dan, postingan berupa bantahan ini langsung direspon oleh sejumlah warganet. Seperti komentar pemilik akun Jeiin Paung yang menulis: Belum bisa dibilang hoax. Belum ada bukti dan foto pernikahan si adek sama mendiang suaminya ataupun surat keterangan kelahiran anaknya erlinda itu. Kalau perlu test DNA. Biar tau siapa ayah biologisnya.

Saya tidak bilang mengharapkan itu nyata, membayangkannya saja saya jijik. Kalau itu benar2 terjadi, bikin malu suku batak, krna jelas2 salah di mata hukum, adat dan agama. Tapi sanggahan yang bbrapa point itu belum cukup membuktikan kalau curhatan korban itu hoax. Itu seperti curhatan dibalas curhatan. Sekian.

Kemudian, pemilik akun Hersonita Taruli menulis: Betul…krna pas malam penganten knpa itonya suka nelpon…trus knpa ngumpet2 prgi k rumah itonya…knpa itonya t trkesan cemburu sma itony yg mnikah normal…maaf sbnrny msh bingung..mudh2an.

Selanjutnya, pemilik akun Leonard Hutabarat memberi respon positif, namun tetap berharap ada informasi akurat terkait kasus ini. Dia menulis: syukyurlah kalau memang hoax. sebab ini sangat memalukan buat kita batak. saya sendiri jadi kepikiran anak itu,dia jd korban berita ini,kasian dia masih anak2 dan ga tau apa2,tapi kena berita ngga enak. tapi ada perlunya kita buktikan dengan tes DNA,dan juga menunjukkan poto2 pernikahan ito erlinda dengan suaminya dan juga surat lahir anak tersebut.

Selanjutnya, pemilik akun Micha Gultom NyHombing menantang agar yang mengatakan ini boax agar segera membuktikannya. Begini postingannya: Kalo brani bilang ini HOAX, buktikan!!! Brita ini viral berdasarkan bukti yg di pampangkan oleh korban sendiri. Jd yg sok tau bilang ini hoax, KASIH BUKTI donk ke MEDIA.. emang orang percaya gitu aja apa??

Masih tulisan Micha Gultom NyHombing: Nah justru karna itu loh ito, kalo kalian merasa ini perlu di buktikan, ya kalian yg buktikan.. Usut segera sampai tuntas. Ngapain klian sbgai aritonang yg seolah-olah malu… Kalo soal malu, semua suku batak malu utk ini. Tp klo mmng bukti ttg benar tidaknya blm ada, ya biarkan saja mereka di bully berdasarkan cerita yg saat ini di anggap paling benar. Yaitu cerita korban sndiri

Lagian kalo mmng mreka ga salah, cukup mreka update status/video. atau siaran langsung di media sosial mengklarifikasi hal yg sbenarnya. (klo mmang mreka ga salah) simple kan…?? Gampang skali. Bukan jd kita yg gak tau apa2 ini jd yg seolah berusaha menutup-nutupi.

Sementara, pemilik akun Dheawie Rajagukguk menulis komentar yang menyejukkan dan berharap agar jangan ada yang saling menyudutkan. Dia menulis: Kami brtrima kasih buat ito kami Ahmad Sabban Rajagukguk, yg dgn scptnya dpt mencari informasi kbenaran masalah ini….

Utk itu marilah kita saling membenahi diri kita, apalagi pihak lain marga lain yang dgn sok dan gayanya yg jelas2 blm tau dduk permasalahanya, sdh mmbuat dn malah menambah persoalan dgn bgtu gampangnya menyalahkan dn menjelek2kn marga aritonang,

Dlm hal ini saya secara pribadi mohon kepada kita pengguna medsos, fb ini jangan trllu gampang trpancing dn emosi dgn hal2 yg benar2 belum kita ketahui duduk permasalahannya, marilah bijak dn buanglah amarah serta emosi saat kita mndapat berita atau hal2 viral yg belum kita ketahui alur ceritanya…….

Sekali lagi saya mengucapkan banyak2 trimakasih kepada ito saya Tuan Guru Ahmad Sabban Rajagukguk…..slmt itoqu, slmt siang buat kita semua…horas…

Dan, dari ratusan komentar, akhirnya ada warganet pemilik akun Nia Sitanggang yang memposting screenshoot komentar pemilik akun Hudson Simanjuntak yang mengaku mendapatkan informasi dari Punguan Simanjuntak Duri, Riau. Begini isi postingan dalam bentuk screenshoot tersebut: Asa tapatenang ma dah. Asa takkas sude unang adong saling meragukan unang adong salah murukna (salah sasaran) gabe makkelai muruk muruk naso jelas.

Adong info terbaru sian Duri tempat kejadian. Toho do kejadian on. Nunga ditelusuri punguan Simanjuntak di Duri. Jadi nunga pajuppang punguan Simanjuntak dohot punguan Aritonang. Jadi nunga dilului punguan Aritonang jala nunga juppang nasida be si pelaku cinta terlarang on. Jadi saonari lagi diproses (molo naeng takkas ba sukkun hamu akka dongan manang tondong mu na adong di Duri).

Jadi molo si aritonang on dang adong na mananda di Duri ala dang marsaor jala tinggal di lingkungan (kontrakan) ni halak Padang.

Taringot tu pandita na mamasu-masu si Aritonang dohot si Juli S on di Medan do tinggal. Alai molo si Aritonang on nga borhat mangaratto tu Duri (dapot parkarejoan) alai di jolona ma ito kandungna ima si Erlinda on ro sian huta ala sian dakdanak sahat tu dewasa berpisah do halak on.

Artinya: Mari kita tenang dulu. Biar jelas semua, tidak ada yang saling meragukan, jangan ada kemarahan yang salah sasaran, jadinya berkata tidak baik dan marah-marah tak jelas.

Ada info terbaru dari Duri, tempat kejadian. Kejadian ini benar adanya. Sudah ditelusuri Punguan Simanjuntak di Duri. Jadi, Punguan Simanjuntak dan Punguan Aritonang sudah ketemu. Punguan Aritonang sudah mencari dan sudah menemui pelaku cinta terlarang ini. Jadi saat ini sedang diproses (kalau mau jelas, silahkan Tanya teman-teman atau saudara Anda yang ada di Duri).

Tak ada yang mengenal si Aritonang ini di Duri karena dia tak berbaur dan tinggal (mengontrak) di lingkungan orang Padang.

Sementara, teringat pada pendeta yang memberkati si Aritonang dan Juli S, dia tinggal di Medan. Tapi si Aritonang ini sudah pergi merantau ke Duri (dapat kerja di sana). Dan adik perempuannya itu, si Erlinda, yang datang dari kampung, tinggal bersamanya. Mulai anak-anak hingga dewasa, mereka ini hidup terpisah.

Hingga berita ini ditayangkan, belum, diperoleh konfirmasi langsung dari Lucen Aritonang atau keluarganya, begitu juga dengan Juliana Simanjuntak atau keluarganya. Informasi ini masih seputaran komentar-komentar yang dihimpun dari media sosial Facebook.

Exit mobile version