Benteng Times

Ini Gubernur Sumut Kurang Bijak, Danau Toba Tak Perlu Label Halal

Togu Simorangkir, aktivis lingkungan.

SIANTAR, BENTENGTIMES.com– Label wisata halal yang diwacanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terhadap Danau Toba menunai pro dan kontra banyak kalangan, khususnya masyarakat Batak. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dinilai tidak bijak.

“Ini bentuk kemunduran pariwisata di Danau Toba,” kata Togu Simorangkir, salahseorang aktivis lingkungan, kepada BENTENG TIMES, menanggapi wacana wisata halal Danau Toba, Selasa (3/9/2019).

Menurut Togu, Danau Toba tidak perlu labelisasi halal atau tidak halal, karena selama ini sudah berjalan dengan baik. Makanan halal sudah tersebar di sejumlah tempat di kawasan Danau Toba.

Togu justru lebih sependapat agar Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi lebih memberi perhatian terhadap kelestarian lingkungan di kawasan Danau Toba.

“Kalau mau mendongkrak pariwisata Danau Toba, tutup itu perusahan perusak lingkungan. Keramba jaring apung (KJA), diangkat! Truk logging mengganggu kenyaman, dihentikan! Suruh buat jalan sendiri. Jangan kenyamanan pariwisata yang baik-baik saja, tiba-tiba ada labelilasi ini. Kurang bijak ini, gubsu,” kritik Togu.

Muncul Ide Gelar Festival Babi

Dalam kesempatan itu, Togu mengungkapkan, rencananya menggelar Festival Babi di Danau Toba, yang akan dilaksanakan pada 25 Oktober 2019. Ia mengatakan, berbagai perlombaan bertemakan babi, akan digelar, seperti Lomba Kuliner Berbahan Babi, Lomba Lari Babi, Lomba Menebak Berat Babi, Lomba Menangkap Babi, Lomba Memanggil Babi.

BacaJokowi Minta Infrastruktur Danau Toba Digarap Ramai-Ramai

BacaMenpar Resmikan 17 Event Skala Internasional di Danau Toba, Cek Daftarnya…

Kemudian, Lomba Kebersihan Kandang Babi, Lomba Penjambaran, Lomba Babi Tersemok, Lomba Stand Up Comedy. Lalu, Pelatihan Pengolahan Pakan Babi, dan Manajemen Kandang Babi.

Mengedukasi Tidak Buang Kotoran Babi Sembarangan

Togu mengungkapkan, ide ini muncul mendadak setelah mendengar wacana labelisasi wisata halal di Danau Toba. Dengan pagelaran Festival Babi, sambung Togu, dapat menyentuh seluruh masyarakat di tujuh kawasan Danau Toba. Festival ini juga akan memberikan edukasi ke masyarakat agar tidak membuang limbah kotoran babi ke Danau Toba.

“Kita mengedukasi juga supaya babinya jangan berkeliaran,” terangnya.

Buat Biogas dari Kotoran Babi

Selain itu, Togu juga akan mengajarkan masyarakat membuat biogas dari kotoran babi. Sehingga, ia berharap festival ini menjadi agenda pariwisata rutin di Kawasan Danau Toba.

BacaProtes atas Pencemaran Danau Toba, Bule Asal Jerman Ikut Demo di DPRD Sumut

BacaMelihat Destinasi Pantai Batu Hoda, Spot Wisata Danau Toba

“Menurut aku, festival ini bisa buat kita bergembira. Kita tidak ingin mengkotak-kotakkan. Siapa saja boleh datang. Kita sediakan lokasi khusus (untuk) yang tidak bisa makan babi. Yang penting, kita semua bergembira. Peternak babi juga bisa menjadi pelaku wisata,” ujar Togu mengakhiri.

Exit mobile version