Jokowi Sebut Bukit Soeharto Cocok Pengganti Ibukota RI, Tapi..

Share this:
BMG
Presiden Jokowi, didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil, dalam kunjungan kerja di Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Selasa (7/5/2019) siang.

KUTAI KARTANEGARA, BENTENGTIMES.com– Presiden Joko Widodo mengawali peninjauannya ke sejumlah lokasi alternatif calon pengganti ibukota negara Republik Indonesia (RI), dengan mengunjungi Bukit Soeharto, terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (7/5/2019) siang. Dalam kunjungan ini, Presiden dan rombongan yang tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WITA, selain meninjau lokasi selama kurang lebih 20 menit, juga mendengarkan paparan dan melihat-lihat peta wilayah.

Kepada wartawan yang mencegatnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa visi besar pemindahan ibukota sudah dimulai sejak era Bung Karno, presiden Indonesia pertama. Kemudian era presiden berikutnya juga ada visi untuk memindahkan ibukota.

“Intinya, kita ingin melihat visi ke depan seperti apa dan yang paling penting Indonesia sebagai negara besar, kita ingin memiliki juga pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan, (dan) jasa. Ya ini, kita ingin menapak ke depan sebagai sebuah negara maju,” jelas Jokowi.

Diakuinya, ada beberapa lokasi yang sudah kira-kira 1,5 tahun ini distudi, salah satunya ada di Kalimantan Timur, yaitu di Bukit Soeharto.

“Di sini, saya melihat semuanya sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan,” kata Presiden, seraya menambahkan, Balikpapan ada airport-nya, Samarinda ada airport, sehingga tidak perlu membuat airport lagi.

“Pelabuhan juga sudah ada. Artinya itu akan banyak menghemat biaya,” sambung Presiden.

BacaLuhut Panjaitan: Jokowi Seharusnya Masuk Kopassus

BacaSandiaga Uno Pergi ke Moskow saat Jakarta Lagi Ruwet

BacaKalau di Jakarta Ada Monas, di Karo Segera Dibangun Tugu Merga Silima

Namun, Presiden Jokowi mengingatkan, kajian itu tidak hanya urusan infrastruktur. Melainkan harus mempertimbangkan kajian sosiologisnya, sosial politiknya seperti apa.

“Ini yang perlu dipertajam. Selain itu, juga urusan lingkungan dan misalnya kebutuhan air seperti apa, apakah jauh dari sisi kebencanaan, entah banjir, entah yang namanya gempa bumi. Saya kira di sini enggak ada,” ujarnya.

Saat ditanya wartawan apakah berarti sudah ada deal, Presiden Jokowi menegaskan semuanya masih dikalkulasi, masih dihitung. Tetapi secara khusus Presiden menilai bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di Kaltim sangat mendukung.

“Terutama tadi airport, jalan tol yang nanti tahun ini Insya Allah sudah jadi juga. Sangat mendukung itu,” tegasnya.

Share this: