Lapas Kecolongan Penggunaan HP, Ini Penuturan Kakanwil Kemenkumham

Share this:
BMG
Menkumham Yasonna Laoly (kiri), didampingi Kakanwil Kemenkumham Sumut Priyadi (kedua kanan) dan panitia lokal saat meninjau lokasi pelaksanaan Perayaan Natal Nasional 2018, di Gedung Serbaguna, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (19/10/2018) lalu. 

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Di balik penyelundupan 70 bungkus berisi sabu seberat 72 Kg dan 2 bungkus berisi pil ekstasi di perairan Lhoksukon Aceh Utara, Langsa, Aceh, pada Kamis (10/1/2019) sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, ternyata diinisiasi oleh seorang narapidana bernama Ramli, yang di hukum seumur hidup di Lapas Tanjung Gusta Medan.

Tiga tersangka diamankan dalam kasus ini; Saiful Bahri alias PUN (28), Muhammad Zubir (28) dan Muhammad Zakir (23). Ketiganya diamankan saat sedang membawa barang narkotika sabu seberat 70 Bungkus dengan berat 72 Kg dan pil ekstasi sebanyak 10.000 butir dengan berat 2,272 dari Malaysia dengan menggunakan Boat KM Karibia.

Setelah dilakukan pengembangan, pada (14/1/2019), seorang perempuan diamankan atas nama Metaliana (30) yang merupakan istri Zubir yang menyuruh suaminya untuk mengambil barang narkotika, yang dikendalikan oleh Ramli (55) dari balik jeruji besi Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan, yang berperan memesan barang ke Malaysia.

Kakanwil Kemenkumham Sumut Priyadi mengatakan, sebenarnya penanganan yang berkaitan dengan narkoba harus bersinergi dan kolaborasi para penegak hukum.

“Kami menjadi salah satu tempat keterlibatan masalah-masalah narkoba. Arahan pimpinan pak menteri kepada kami dan dirjen untuk tetap waspada,” kata Priyadi di Dermaga Bea Cukai Belawan, Selasa (15/1/2019).

BacaBNN Gagalkan Transaksi 72 Kg Sabu di Perairan Lhoksukon Aceh, 3 ABK Diringkus

Ia menuturkan, bersama jajaran di Sumut, pihaknya akan terus melakukan langkah pemberantasan. Untuk masalah bandar akan dilakukan penanganan khusus dan mereka akan ditempatkan di tempat khusus.

Lebih lanjut, Priyadi menuturkan beberapa Minggu lalu, sudah melakukan pemindahan khusus untuk bandar produsen dan pengedar ke Nusa Kambangan. Ini tentu dalam waktu yang tidak lama akan melakukan langkah yang sama di Sumut.

BacaBNN: Pantai Timur, Jalur Favorit Penyelundupan Narkotika

Di singgung soal masih bocornya pengawasan di dalam Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan hingga masih ada napi yang menggunakan fasilitas telekomunikasi seperti handphone (HP), Priyadi mengaku kurang lebih 4 bulan belakangan sudah melakukan tindakan serius di Lapas.

“Kita lakukan mulai lewat drone di atas genteng dan plafon kita selesaikan semua, untuk mencari keberadaan HP. Tentu kalaupun masih ditemui kami akan melakukan langkah lanjut, sebagai komitmen kami untuk pemberantasan terhadap narkoba,” pungkasnya.

Share this: