Freeport, Tindakan ‘Goblok’ Jokowi dan Pembelaan Sri Mulyani

Share this:
BMG
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berfoto bersama CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson (tengah), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Rini Soemarno, usai penandatanganan perjanjian pengalihan saham PT Freeport Indonesia dari PT Freeport McMoran Inc dan PT Rio Tinto Indonesia.

Bahkan, FCX sudah melakukan kerja sama operasi dalam bentuk participating interest dengan Rio Tinto – sebuah perusahaan pertambangan global yang terdaftar di bursa saham Australia, London (UK), dan New York (USA). Divestasi pernah dicoba dilakukan pada masa lalu, namun gagal dan hanya menguntungkan segelintir pihak.

Pembangunan smelter juga sudah diupayakan semenjak masa lalu, namun tidak pernah terjadi dengan berbagai alasan.

Dengan catatan masa lalu yang panjang dan kompleksitas itu, setiap ucapan, keputusan, dan tindakan menyangkut Freeport menjadi pusat perhatian semua kalangan di dalam negeri, luar negeri, dan dunia pertambangan global.

BacaSempat Hilang di ‘Papa Minta Saham’, Eh Riza Chalid Muncul di NasDem

BacaBelum Ada Keputusan Citibank Beri Pinjaman ke Inalum Beli Saham Freeport

Setiap ucapan, tindakan dan keputusan pemerintah RI menyangkut penanganan pertambangan Freeport akan membuktikan di mana posisi pemerintah Republik Indonesia (RI) terhadap kepentingan negara dan kemakmuran rakyatnya baik di Papua maupun seluruh rakyat Indonesia. Juga kepentingan membangun ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk pembangunan industri, kepentingan perbaikan dan kelestarian lingkungan, kepentingan penerimaan negara, kepentingan kepastian hukum dan menjaga tata kelola yang baik, dan kepentingan menjaga kepercayaan dunia usaha dan Investasi.

Share this: