Benteng Times

Pemko Gunungsitoli Gelar Pelatihan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Tenaga Ahli Anak dari Child Rights Resource Centre, Zaelani SSos MA saat pemaparan materi terkait pendekatan penanganan korban, prinsip perlindungan anak, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor.

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P5A) menggelar Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak selama tiga hari, 26–28 November 2025. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat 2 Kantor Wali Kota Gunungsitoli dan diikuti 70 peserta dari berbagai sektor layanan.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas P5A Kota Gunungsitoli, Wilser J Napitupulu. Dalam sambutannya, Wilser menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya persoalan sosial, melainkan indikator penting dalam keberhasilan pembangunan daerah.

“Kita tidak dapat menutup mata bahwa kasus kekerasan masih banyak terjadi, dan tak sedikit korban yang memilih diam karena malu melapor. Ini adalah persoalan yang harus kita hadapi bersama,” ujar Wilser.

Ia meminta peserta mengikuti pelatihan secara sungguh-sungguh, mengingat posisi mereka sebagai ujung tombak pencegahan dan penanganan kekerasan.

“Upaya pencegahan menjadi kunci. Melalui pelatihan ini kami berharap peserta memberikan perhatian penuh agar mampu menekan potensi kekerasan yang dapat muncul di masyarakat,” kata Wilser.

BacaKisah Pilu Mahasiswi Cantik Asal Rantauprapat, Digituin Supir Travel saat Perjalanan Pulang dari Riau

Pelatihan disusun dengan metode interaktif, mulai dari studi kasus, simulasi dan permainan peran, diskusi kelompok, hingga praktik sederhana.

Narasumber yang dihadirkan adalah Zaelani SSos MA, Tenaga Ahli Anak dari Child Rights Resource Centre, yang membawakan materi terkait pendekatan penanganan korban, prinsip perlindungan anak, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor.

Peserta berasal dari UPTD PPA Kota Gunungsitoli, rumah sakit dan klinik kesehatan, aktivis PATBM desa, tenaga pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMA, pengurus PPA, serta lembaga kesejahteraan sosial anak. Keberagaman peserta ini diharapkan memperkuat jejaring layanan perlindungan di tingkat kota.

BacaPemko Gunungsitoli Lanjutkan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

Pemerintah Kota Gunungsitoli menilai peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan sangat penting untuk membangun sistem perlindungan yang responsif dan terpadu. Dengan pelatihan ini, mereka berharap penanganan korban kekerasan dapat dilakukan secara lebih tepat, profesional, dan berorientasi pada pemulihan menyeluruh.

Exit mobile version