Benteng Times

Kisah Pilu Ina Fitri: Bertaruh Nyawa Demi Menyelamatkan Sang Adik dari Keberingasan Ama Fendi Cs

Martinus Ndruru alias Martin dan Salina Ndruru alias Ina Fitri, warga Kampung Cinta Damai, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, yang menjadi korban penganiayaan menuntut keadilan di Polres Nias.

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Martinus Ndruru (26) alias Martin dan kakaknya Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri telah mengalami pengeroyokan oleh pelaku Ama Fendi cs, tetangganya di Kampung Cinta Damai, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.

Ironinya, Kepala Lingkungan III, Erwin yang menyaksikan kejadian itu hanya diam melihat Martin sempoyongan tidak berdaya menahan pukulan bertubi-tubi dari pelaku Ama Fendi cs.

Tidak terima, Martin pun membuat laporan pengaduan atas kasus penganiayaan yang menimpa dia dan kakaknya ke Polres Nias. Namun, dia dan sang kakak masih cemas sebab pelaku Ama Fendi cs yang telah mengancam keselamatan hidupnya masih bebas berkeliaran tidak tersentuh hukum.

“Kami menuntut keadilan, meminta pelaku segera ditangkap!” pinta Martinus Ndruru alias Martin, didampingi kakaknya Salina Ndruru, kepada BENTENG TIMES, belum lama ini.

Martin mengungkapkan, kejadian penganiayaan itu terjadi di teras rumahnya pada Sabtu (28/05/2023) lalu, sekira pukul 17.30 WIB. Menurut penuturan korban, sebelum penganiayaan itu terjadi, Martin sedang memperbaiki sepedamotornya di teras rumah.

Sementara pelaku berinisial FZ dan SZ bersama oknum Kepling III ada di warung depan rumah korban. Sore itu, pelaku FZ dan SZ sedang mengonsumsi minuman berakohol diduga jenis tuo nifaro (tuak nias).

“Saat itu saya kan pas lagi menyetel tarikan gas motor. Posisi saya membelakangi mereka,” kata Martin.

Tiba-tiba sambung Martin, pelaku FZ mendekat dan langsung menendang punggungnya. Tendangan keras FZ membuat Martin sampai tersungkur ke tanah.

BacaPertengkaran Hebat di Nisel, Gara-gara Air Sawah, Nyawa Adik Melayang, Istri Kritis

BacaDitawari Minum, Diminta Belikan Miras, Semua Ditolak Halus, Eh.. Botol Kecap Mendarat di Kepala

Tidak hanya itu, pelaku berinisial SZ yang merupakan saudara dari pelaku FZ juga mendekati Martin. Dan, secara membabi buta ikut menghajar Martin.

“Saya dipukul, ditinju dan ditendang,” kata Martin.

Halaman Selanjutnya >>>

Heran, Kepling Diam Melihat Warganya Dikeroyok

Heran, Kepling Diam Melihat Warganya Dikeroyok

Pengeroyokan yang dialami Martin tidak sampai di situ saja. Dua orang pelaku lainnya yakni Ama Fendi dan FH, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku FZ turut membantu melakukan penganiayaan terhadap Martin dan adiknya.

Menyadari nyawanya mulai terancam, Martin berusaha lari menyelamatkan diri. Namun, posisinya sudah terpojok.

“Salah seorang dari mereka memiting leher dan menarik tubuhku ke jalan. Sementara yang lainnya meninju wajah saya sampai hidung dan bibir pecah mengeluarkan darah,” beber Martin.

BacaDijanjikan Jabatan, Diminta Uang Buat SK, Dikenalkan ke Warga, Eh.. Ternyata Bohong

BacaDugaan Korupsi Dana Desa Rp1 Miliar, Mantan Kades Loloana’a Idanoi Dilaporkan ke Polisi

Selain dia, adik Martin dan kakaknya Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri yang berusaha menghentikan tindakan brutal para pelaku juga terkena imbas. Terkhusus Ina Fitri, meski baru melahirkan tapi dia nekat mempertaruhnya nyawanya demi menyelamatkan sang adik dari keberingasan Ama Fendi Cs.

“Yang saya heran, bapak Kepling sama sekali tidak ada berupaya melerai. Jujur, saya curiga. Jangan-jangan mereka suruhan Kepling,” duga Martin.

Halaman Selanjutnya >>>

Kakak Korban Yang Baru Lahiran Ikut Dikeroyok

Halaman Sebelumnya <<<

Kakak Korban Yang Baru Lahiran Ikut Dikeroyok

Hal senada disampaikan Ina Fitri. Akibat tindakan brutal pelaku dia mengeluh kesakitan di beberapa bagian tubuh.

“Saya baru menjalani operasi kelahiran anak. Tapi saya tidak sanggup melihat adikku dikeroyok. Makanya saya berusaha melerai. Tapi nahas, saya malah ikut dianiaya,” ujar Ina Fitri, dengan suara lemas sambil memegang tulang rusuknya yang masih sakit akibat terkena tendangan para pelaku.

Menurut Ina Fitri, adiknya Martin bisa lolos dari amuk para pelaku setelah diselamatkan abang iparnya (suami dari Ina Fitri). Adiknya Martin dilarikan ke salahsatu rumah warga.

BacaDendam Pelajar SMP di Nias, Bunuh Kepala Dusun Karena Keluarganya Diancam

BacaAkhir Pekan di Kota Medan, Sekda Nias Utara Terjaring Razia Lagi Dugem

Tapi, para pelaku tidak berhenti, bahkan rumah tempat persembunyian korban Martin dilempari batu. Keberingasan Ama Fendi cs baru berhenti setelah polisi datang melerai.

“Beruntung pak polisi datang ke lokasi. Baru mereka berhenti. Pak polisi lah yang menolong dan membawa saya ke rumah sakit,” ungkap Martin.

Halaman Selanjutnya >>>

Kepling Enggan, Sementara Polisi Langsung Respon

Halaman Sebelumnya <<<

Kepling Enggan, Sementara Polisi Langsung Respon

Setelah mendapat perawatan medis dan melakukan visum, Martin selanjutnya membuat laporan pengaduan ke Polres Nias. Dia berharap agar para pelaku pengeroyokan terhadap dirinya segera ditangkap dan ditindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di NKRI.

“Sebab kalau tidak, nyawa saya yang terancam,” tandas Martin.

Martin mengungkapkan, akibat penganiayaan itu dia mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu, dia merasa jika keselamatan keluarganya terancam akibat para pelaku hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kepling) 3 Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunungsitoli, Erwin enggan meladeni pertanyaan wartawan. Erwin malah menyarankan agar wartawan media ini bertanya langsung kepada warga sekitar di lokasi kejadian.

“Silahkan ditanya warga sekitar, apa tindakan saya waktu itu. Nanti kalau saya yang jawab seolah membela diri,” kata Erwin singkat kepada BENTENG TIMES, melalui telepon selularnya, Rabu (31/05/2023).

Ditemui terpisah, Plt Kasi Humas Polres Nias Aipda Restu Gulo mengatakan, pihaknya telah menerima laporan pengaduan atas nama pelapor Martinus Ndruru (26) alias Martin. Disebutkan, laporan pengaduan korban telah diterima pada Minggu 28 Mei 2023, sesuai laporan Nomor: STPLP/B/230/V/2023/SPKT/POLRES NIAS/POLDA SUMATERA UTARA.

“Laporan sudah diterima, korban sekaligus pelapor Martinus Ndruru (26) alias Martin dan Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri,” kata Aipda Restu Gulo, kepada BENTENG TIMES, melalui pesan WhatsApp, Rabu (31/05/2023).

BacaMerasa Terancam, Kepala SMAN 1 Gido Nias Polisikan Tiga Oknum Guru, Motifnya Ini..

BacaDigerebek di Kamar Penginapan, Lalu Poligami, Warga Bawo Ofuloa Nias Selatan Minta Kadesnya Dipecat

Sementara terlapor dari peristiwa penganiayaan itu, masih kata Aipda Restu Gulo, berjumlah empat orang. Mereka adalah berinisial FZ, SZ, Ama Fendi dan FH.

“Laporan tersebut, saat ini sedang ditindaklanjuti oleh Sat Reskrim Polres Nias,” pungkas Aipda Restu Gulo.

Halaman Sebelumnya <<<

Exit mobile version