Deklarasi dan Pelantikan Forum Mahasiswa Kota Gunungsitoli, Mayjen (Purn) Christian Zebua Ajak Mahasiswa Kritis

Share this:
ADI LAOLI-BMG
Pengurus Organisasi Formasi foto bersama dengan Tokoh Nasional asal Kepulauan Nias Mayjen (purn) Christian Zebua, Kapolres Nias AKBP Luthfi, pj Rektor Universitas Nias Eliyunus Waruwu dan lainnya, usai deklarasi dan pelantikan pengurus Formasi di Museum Pusaka Nias, Jalan Yos Sudarso, Gunungsitoli, Kamis (6/4/2023).

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Organisasi kemahasiswaan Formasi atau Forum Mahasiswa Kota Gunungsitoli resmi terbentuk. Hal itu ditandai dengan deklarasi sekaligus pelantikan pengurus, di Museum Pusaka Nias Jalan Yos Sudarso Gunungsitoli, Kamis (06/04/2023).

Deklarasi dan pelantikan ini turut dihadiri oleh tokoh Nasional asal Kepulauan Nias Mayjen (Purn) Drs Christian Zebua MM, Pj Rektor Universitas Nias, Kapolres Nias dan sejumlah tokoh lainnya di Kota Gunungsitoli.

Tolona Gea mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Nias yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua Formasi masa bhakti 2023-2025.

Tolona Gea mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Nias yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua Formasi masa bhakti 2023-2025 menyampaikan, pembentukan Formasi itu dilatarbelakangi keinginan para mahasiswa untuk berhimpun bersama, dalam hal mengembangkan minat dan bakat.

“Ada kerinduan dan aspirasi dari rekan-rekan untuk berkumpul, berhimpun bersama melakukan diskusi untuk mengembangkan minat dan bakat yang ada didalam diri mahasiswa itu sendiri,” Ujar Tolona Gea kepada Bentengtimes.com, usai acara pelantikan di Museum Pusaka Nias Jalan Yos Sudarso Gunungsitoli, Kamis (06/04/2023).

“Kita tau di Kota Gunungsitoli sudah banyak organisasi kemahasiswaan, namun yang identik dengan Kota Gunungsitoli belum ada. Dengan terbentuknya Formasi ini, maka identik dengan perkumpulan mahasiswa yang notabene berasal dari Kota Gunungsitoli,” sambung Tolona.

Selanjutnya kata Tolona Gea, selain berkontribusi di dalam kampus, Formasi juga berkeinginan berkontribusi untuk Kota Gunungsitoli dalam hal menyampaikan aspirasi, ide dan gagasan kepada pemerintah.

“Tentu dalam hal menyuarakan aspirasi, ide dan gagasan kepada pemerintah, kami sampaikan secara intelektual. Kami sebagai mahasiswa menginginkan dan berharap Kota Gunungsitoli ini kedepan dapat lebih maju sehingga masyarakatnya sejahtera,” katanya.

Di tempat yang sama, Kapolres Nias AKBP Luthfi menyambut baik pembentukan Formasi. Ia berharap dengan hadirnya organisasi Formasi ini mampu berkolaborasi dengan organisasi yang telah ada di Kota Gunungsitoli.

“Tentu berorganisasi ini merupakan perjuangan tanpa pamrih. Maka kedepannya, semoga organisasi Formasi ini dapat berkontribusi positif terhadap kemajuan Kota Gunungsitoli,” ujar Kapolres Nias.

BacaLSM BAKKIN Kepulauan Nias Desak Kajari Gunungsitoli Serius Tuntaskan Kasus Korupsi

BacaKompolnas Minta Penjelasan Penyelidikan Kematian Bripka Arfan Saragih

Pj Rektor Universitas Nias Eliyunus Waruwu dalam sambutannya mengharapkan kepada para mahasiswa yang tergabung di dalam organisasi formasi mampu mengembangkan potensi diri, kepemimpinan, membangun kerjasama, beretika, membina moral serta dapat berbagi pengalaman antara senior dan junior.

“Saya berharap, disilah lahir mahasiswa yang berprestasi. Salah satu indikator keberhasilan adik-adik mahasiswa di dalam forum ini adalah bagaimana menciptakan adik-adik mahasiswa yang cepat lulus dan tentu punya prestasi,” ujar Eliyunus.

“Kontribusi junior kepada senior bisa menciptakan lulusan tercepat dan lulusan terbaik. Harus menjadi teladan baik didalam kampus maupun ditengah-tengah masyarakat luas,” sambungnya.

Tokoh Nasional asal Kepulauan Nias Mayjen (Purn) Christian Zebua dalam sambutannya mengingatkan tugas pokok mahasiswa yaitu : belajar, melakukan penelitian dan berpihak kepada rakyat. Menurutnya, ada tigal hal menjadi sukses dalam belajar yakni : punya keimanan yang tinggi, berilmu dan berprestasi.

“Sekarang, kita kenal dengan istilah disrupsi era. Dimana perubahan sulit untuk diprediksi setiap saat bisa saja terjadi diluar pemikiran kit,a dan ditempat yang tidak bisa kita perkirakan. Dan ini sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan, ini perlu diwaspadai,” tandasnya.

BacaTerima Mandat, Suarman Telaumbanua Pimpin SMSI Kepulauan Nias

BacaJumpa Pakcik, Disuruh Bawa ‘Barang’ dari Medan ke Gunungsitoli, Tiba di Pelabuhan Angin Diciduk

Mantan Pangdam Cendrawasih itu mengatakan bahwa berorganisasi penting, untuk mengembangkan kapasitas kemahasiswaan, dalam hal belajar menyampaikan aspirasi, belajar berinisiatif, memberikan masukan/saran dan solusi, belajar memimpin serta membangun integritas dirinya.

“Saat ini daerah kepulauan Nias masih tergolong daerah tertinggal. Kalau dibandingkan daerah yang ada di daratan Sumatera Utara, kita tertinggal jauh. Ini adalah tantangan buat mahasisa, kalian harus sensitif dengan perkembangan situasi lingkungannya,” tandasnya.

Menurutnya, ketertinggalan Kepulauan Nias juga tidak terlepas dari perilaku korup oknum-oknum tertentu yang ada di pemerintahan daerah.

“Penyakit kita sekarang ini adalah korupsi. Mahasiswa harus kritis melihat ini. Jangan takut menyuarakan kebenaran, kalian dilindungi undang-undang selama kalian berjalan diatas koridor. Dalam hal menyampaikan aspirasi hasus santun dan beretika,” ajaknya.

“Kelemahan kita di Kepulauan Nias ini adalah many politik, korupsi. Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) harus peka terhadap ini. Edukasi masyarakat, sosilisasikan, mulai dari diri kalian. Sebab, kalau many politik terus bergulir, maka siapapun yang menjadi kepala daerah pasti merampok/korup uang rakyat,” sambungnya.

Share this: