Pelajar di Gunungsitoli Diberi Vitamin Kedaluwarsa, Wakil Ketua DPRD Minta Dinkes Tanggung Jawab

Share this:
ADI LAOLI-BMG
Herman Jaya Harefa.

Beda Pendapat dengan Kadis, Apoteker Tegas: Itu Jelas Menyalahi

Sementara itu, salah seorang Apoteker di Kota Gunungsitoli yang minta namanya tidak ekspos kepada BENTENG TIMES, mengatakan, tablet penambah darah yang sudah expired itu tidak layak konsumsi, dan penyaluran obat dimaksud jelas menyalahi aturan.

Menurut dia, kalau expired-nya bulan Mei, lalu dikonsumsi hingga akhir bulan Mei itu juga, tidak masalah.

“Tapi, kalau sampai bulan Juli baru dibagikan dan dikonsumsi, itu sudah tidak layak digunakan dan jelas menyalahi aturan,” kata dia.

“Tidak mungkinlah orang kesehatan membagikan obat yang sudah kedaluwarsa, pasti mereka teliti,” tambahnya.

Apoteker yang bekerja di salah satu Rumah Sakit di Kota Gunungsitoli itu, memastikan jika mengkonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa, pasti berefek.

BacaDitawari Minum, Diminta Belikan Miras, Semua Ditolak Halus, Eh.. Botol Kecap Mendarat di Kepala

BacaProgram Pemberian Vitamin ke Pelajar di Gunungsitoli Kacau, Orangtua Siswa Sebut Itu Obat Kedaluwarsa

Namun, efeknya tidak bisa dipastikan kapan dirasakan oleh pasien, bahkan menurutnya bisa dalam jangka panjang.

“Kalau efek sampingnya tidak bisa kita duga. Ada dia mungkin dosisnya kecil tidak langsung kelihatan. Dan, tablet tambah darah isinya ada dua jenis vitamin, yakni asam folat dengan ferrous sulfate. Obat ini sejenis vitamin. Dalam kasus ini, menurut saya tidak terlalu berbahaya,” sebutnya.

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: