Cintanya Teruji, Segerombol Pemuda Penghina Pacar Ia Temui, Sekarang Dia di Rumah Sakit

Share this:
BMG
Seorang pemuda asal Desa Gunung Tua Jae, saat mendapat perawatan medis di RSU Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Rabu (15/6/2022).

MADINA, BENTENGTIMES.com– Kesungguhan cinta pada seorang wanita dibuktikan Arjuna (bukan nama sebenarnya). Meski berasal dari keluarga sederhana, tapi dia tidak terima harga diri pacarnya Melati (juga bukan nama sebenarnya, red) diinjak-injak dengan kata-kata pelacur.

Ia pun nekat menghampiri segerombol pemuda yang telah menghina pacarnya. Dia protes. Tapi, tanpa babibu, segerombol pemuda itu memukulinya.

Arjuna pun seketika roboh tidak berdaya. Sekujur tubuh hingga wajahnya mengalami memar.

Melati yang menyaksikan langsung aksi main hakim sendiri itu berteriak minta tolong dengan sekuat tenaga. Namun, tidak seorang pun datang.

Lalu, Melati menghubungi pamannya lewat telepon. Sementara, segerombol pemuda itu berlalu begitu saja.

Kejadian ini terjadi di Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, Rabu (15/6/2022). Si paman yang menerima laporan kejadian itu telah membawa Arjuna dan Melati membuat pengaduan ke Polsek Panyabungan.

Setelah memberi tahu kejadian ke polisi, Arjuna dilarikan ke RSU Panyabungan, untuk mendapat perawatan medis.

Menurut informasi dihimpun, sosok pria korban penganiayaan itu berasal dari Desa Gunung Tua Jae, Kecamatan Panyabungan, Madina. Sementara, kekasih korban merupakan warga Desa Sigalapan Julu, Kecamatan Panyabungan.

BacaPulang dari Ladang, Hanyut Terseret Arus Sungai Batang Gadis Madina

BacaTerungkap Motif Pengeroyokan di Datuk Bandar Timur Tanjungbalai, Seorang Pelaku Dendam ke Adik Korban

Pengeroyokan bermula ketika Arjuna dan Melati berniat pulang ke rumah dengan berboncengan naik sepeda motor . Dalam perjalanan, mereka melintasi segerombol pemuda.

Nah, saat itu, Arjuna mendengar hinaan dari segerombol pemuda dengan mengatai pacarnya kerkok (bahasa Indonesia: pelacur).

Arjuna protes dan mendatangi segerombol pemuda itu hingga terjadi pengeroyokan.

“Sekelompok pria di pinggir jalan itu menyebut pacar saya kerkok (baca: pelacur). Padahal, pacar saya kan anak baik-baik. Kemudian, saya temui mereka. Tanpa tanya mereka malah mengeroyok saya,” kata korban inisial C, Rabu (15/6/2022).

BacaMaksud Hati Nyari Maling Kreta, Eh Malah Jadi Bulan-bulanan Massa

BacaTiga Tersangka Korupsi Taman Raja Batu Madina Ditahan, Bupati Masih Didalami

Ayah korban inisial KS tidak terima anaknya dikeroyok. Dia meminta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku.

Share this: